****
beritasebelas.id, Palembang – Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menggelar kegiatan acara Koordinasi dan Advokasi dengan Mitra Jejaring Indonesia One Search (IOS), yang berlangsung selama tiga hari, dimulai dari dari tanggal 5 hingga 7 September 2023 di Hotel Harper Palembang.
Kegiatan ini, diikuti oleh 120 peserta utusan dari administrator pengelola repositori digital institusi atau para pengelola perpustakaan yang ada di Provinsi Sumatera Selatan diantaranya berasal dari perwakilan Dinas Perpustakaan Provinsi Sumsel, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan 17 dari kabupaten/kota se Sumsel, perguruan tinggi se Sumsel, perpustakaan sekolah, perwakilan IPI, dan perwakilan ATPUSI(Asosiasi Tenaga Perpustakaan Sekolah Indonesia).
Acara tersebut dibuka langsung oleh Kepala Dinas Perpustakaan Provinsi Sumsel, Fitriana, S.Sos, M.Si serta dihadiri oleh Kepala Pusat Data dan Informasi Perpustakaan Nasional RI, Dr. Taufiq A Gani, S.Kom, M.Eng, Sc, Ketua Kelompok P2DI dan SMKI, Aristianto Hakim, S.IPI, narasumber dari Praktisi Repositari, Dwi Fajar Saputra, S.Sos, MM, Ketua Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (FPPTI) Wilayah Sumatera Selatan di Palembang, Pejabat Fungsional Pustakawan dari Perpusnas, dan Pejabat Struktural dan Fungsional Dinas Perpustakaan Provinsi Sumsel, Selasa 5 September 2023.
Fitriana mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan informasi melalui pintu pencarian tunggal untuk semua koleksi publik dari Perpustakaan, museum dan arsip di seluruh Indonesia. Selain itu portal ini juga menyediakan akses ke sumber elektronik international (e-resources) Perpusnas RI untuk semua anggota yang terdaftar.
Dikatakannya pada era yang serba mendunia saat ini, peranan informasi menjadi salah satu aset yang sangat penting bagi masyarakat dibelahan dunia manapun. Informasi menjadi sangat berharga dan diburu walaupun dimana dan dengan cara apa informasi tersebut harus diperoleh. Fenomena ini melanda semua elemen masyarakat, baik ituindividu maupun lembaga pemerintah maupun swasta.
Lebih lanjut Fitriana mengatakan unit kerja Perpustakaan merupakan salah satu pusat sumber informasi yang memiliki berbagai jenis informasi yang sangat luas, karena dapat mencakup berbagai ilmu pengetahuan, teknologi, seni maupun budaya. Perpustakaan juga menjadi institusi yang menduduki posisi sangat strategis, ekonomis, serta demokratis bagi upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, karena Perpustakaan berperan sebagai suatu sarana pelaksanaan belajar mandiri, pendidikan seumur hidup bagi individu atau kelompok masyarakat.
Menurutnya peranan perpustakaan merupakan salah satu pusat sarana pendidikan, informasi, penelitian, pelestarian hasil budaya bangsa akan berhasil dengan optimal apabila sarana prasarana dengan fasilitas elektronik digital yang sesuai dengan kebutuhan zaman, unit kerja yang mengelola bahan perpustakaan yang akan digunakan oleh pemustaka. Unit ini mengelola baik berupa buku mau pun non buku, seperti microfilm, gambar-gambar, surat kabar, majalah, dan sebagainya yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu, sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh setiap pemakainya. Selain jenis-jenis bahan-bahan tersebut, perpustakaan saat ini juga mengelola sumber-sumber elektronik (e-resources) seperti buku-buku elektronik (e-Book), majalah ilmiah atau journal online (e-Journal), dan lain sebagainya. Apabila dilihat dari rangkaian infrastruktur informasi, perpustakaan ternyata termasuk sebagai salah satu lembaga penyebar (disseminator) informasi yang perlu ditangani secara serius dan profesional mengikuti kebutuhan para pemustaka.
Sumatera Selatan memiliki 8.450 perpustakaan terdiri dari perpustakaan umum sebanyak 452, perpustakaan khusus 277, perpustakaan sekolah 7.721 dan perpustakaan perguruan tinggi sebanyak 171 perpustakaan, dari total perpustakaan yang ada di Sumsel, dan telah bergabung dalam Indonesia One Searchbaru sebanyak 41 perpustakaan, apabila dibandingkan dengan jumlah perpustakaan di Sumatera Selatan, baru perpustakaan perguruan tinggi yang jumlahnya paling dominan bergabung di IOS, sedangkan jenis perpustakaan lainnya masih sangat sedikit, terutama dari perpustakaan sekolah.
Fitriana mengatakan banyak manfaat yang bisa didapatkan dengan bergabung dengan IOS salah satunya antar perpustakaan saling terhubung koleksi, sehingga masing-masing Perpustakaan bisa saling mengakses koleksi yang dimiliki. Dinas Perpustakaan Provinsi sangat mendukung hal tersebut.
“Saya mengajak peserta yang hadir untuk bergabung bersama IOS dengan membuat akun di IOS lalu mendaftarkan repositorinya. Hal ini untuk mendukung program Perpustakaan Nasional RI dalam rangka meningkatkan perpustakaan yang memiliki repository dan tergabung dalam mitra jejaring Indoensia One Search.Karenanya kegiatan sosialisasi, koordinasi dan advokasi perlu terus diselenggarakan secara masif dan menyeluruh di setiap Provinsi dan semua jenis perpustakaan,” pungkasnya.