—
Dudi
beritasebelas.com,Palembang – Sepanjang tahun 2019 tercatat data kriminalitas pencurian dengan kekerasan (Curas) Polda Sumsel dibandingkan pada tahun 2018 naik dan menjadi trend. Sementara pencurian dengan pemberatan (Curat) turun termasuk pencurian kendaraan motor (Curanmor) dinilai turun.
Untuk data indexnya, kasus Curat pada tahun 2019 turun sebanyak 13,34 persen jika dibandingkan pada tahun 2018 dan untuk kasus Curas naik sebanyak 0,95 persen sementara kasus Curanmor turun menjadi 13,38 persen sepajang 2019.
Lalu kasus penganiayaan berat (Anirat) posisinya di bawah kasus Curanmor dengan persentase turun sebanyak 8,85 persen dibanding pada tahun 2018. Kasus pembunuhan naik sebanyak 40,00 persen dengan jumlah sebanyak 98 kasus jika dibanding pada 2018 hanya sebanyak 70 kasus.
“Trend tindak pidana kriminalitas diimbangi dengan pengungkapan kasusnya,” kata Wakapolda Sumsel Brigjen Pol Rudi Setiawan saat menyampaikan rilis akhir tahun 2019 di hadapan media cetak, elektronik dan media online di Catur Prasetya Mapolda Sumsel, Selasa 31 Desember 2019.
Dari data kriminalitas jajaran Polda Sumsel tahun 2018 dibandingkan tahun 2019 setiap Polres dan Polrestabes Palembang mengalami penurunan. Untuk rangking kerawanan wilayah, Polrestabes Palembang masih terbanyak dengan 4.703 kasus, lalu Polres OKI sebanyak 842 kasus dan Polres Muba sebanyak 717 kasus.
Wakapolda Sumsel mengatakan untuk kasus tindak pidana Narkoba juga mengalami penurunan dibandingkan pada tahun sebelumnya. Polda Sumsel untuk kasus korupsi berhasil menyelamatkan uang negara sebesar Rp16. 146.531.039,31.
Uang tersebut merupakan hasil tindak pidana korupsi di wilayah hukum Polda Sumsel dan jajaran. Dengan penyidikan tersangka selama tahun 2019 sebanyak 44 tersangka. Dengan penyelesaian perkara selama tahun 2019 yang P 21 sebanyak 21 perkara.
“Kasus yang menonjol yaitu tersangka Karhutla, korupsi pembangunan Bandara Atung Bungsu Pagar Alam. Juga kasus Curas dengan pembunuhan berendan terhadap sopir taksi online yang terjadi baru-baru ini lalu kasus pembunuhan PNS. Untuk kasus Lakalantas yang menonjol yakni kecelakaan tunggal Bus Sriwijaya yang terjun ke sungai Lematang Pagar Alam,” katanya.
“Tidak terasa hari ini adalah hari terakhir di penghujung tahun 2019, rekan-rekan media telah banyak mengikuti dan mendampingi personel Polda Sumsel maupun Polres jajaran. Tapi bagi kita anggota polisi terasa nian. Ada istilah kawan-kawan media yang bilang kalu setiap hari itu tanggal warnanya hitam dan tidak ada warna merah,” katanya.
Rudi juga menyampaikan Ilustrasi gambaran bagaiman kinerja polisi. Mulai dari pengelolaan SDM Polda Sumsel dengan sering mengadakan rekrutmen calon bintara Polri dan calon Tantama.
“Sudah kita lakukan hal itu dan teman-teman media bisa mengikuti bagaimana mencari bibit baru anggota Polri. Tidak ada ruang sedikit pun kita berkolusi. Kalaupun ada itu adalah korban dari oknum,” katanya.
Selain itu tambah Rudi, juga ada pembinaan SDM Polri. Pada bidang kelembagaan ada 2 Polres baru yakni Pali, Muratara dan ditambah Polrestabes Palembang yang naik kelas.
“Tugas ke depan ada Pilkada serentak di tahun 2020. Kita sudah siap untuk menghadapi hal ini. Saya atas nama Kapolda dan jajaran banyak mengucapkan terima kasih kepada PJU dan jajaran yang sudah bekerja keras untuk mengamankan Sumsel,” ungkap Rudi.
Wakapolda Sumsel mengatakan Polda Sumsel membuka diri untuk dikritik dan saran.
“Kita tidak bisa bekerja sendiri tanpa awak media. Dari yang kita perbuat hingga dipublikasi mohon dukungan baik moril maupun material sehingga dapat memenuhi. Semoga pada tahun 2020 kami diberikan kesehatan, kekuatan sebagai Polri Polda Sumsel,” katanya.
Sedangkan Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi hasil rilis ini menjadi evaluasi bagi jajaran Polda Sumsel dimana curas tinggi sehingga harus dibuat formula untuk menekan curas.
“Termasuk wilayah jajaran begitu juga,” katanya.