22 SMP di Palembang Tak Siap Gelar PTM Terbatas

| |

Kop
Arto

***

beritasebelas.id,Palembang – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palembang mencatat masih banyak SMP Negeri dan swasta di Kota Palembang belum siap melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas, karena terkendala sarana dan prasarana. Total ada 22 SMP baik negeri maupun swasta belum siap.

“Ada 7 SMP Negeri dan 15 SMP swasta yang belum siap melaksanakan PTM, karena terkendala sarana dan prasarana,”kata Kepala Bidang SMP Disdik Kota Palembang Hasodo Alpian, SPd, MSi, Jumat 1 Oktober 2021.

Hasodo Alpian, S.Pd, M.Si – foto Arto beritasebelas.id

Kata dia, jumlah SMP Negeri di Palembang sebanyak 61 sekolah dan SMP swasta berjumlah 143 sekolah. Untuk 7 SMP Negeri belum melaksanakan PTM, karena sedang melaksanakan rehab ruang kelas.

Sedangkan SMP swasta belum melaksanakan PTM, karena sarana dan prasarananya belum siap seperti alat untuk mencuci tangan, suhu pengukur tubuh, dan lainnya.

“Kita juga tidak bisa memaksakan sekolah untuk PTM kalau sarananya belum siap,” ujarnya.

Untuk sekolah yang sudah melaksanakan PTM sejak 6 September, Hasodo mengatakan, pihaknya bersyukur berjalan dengan baik.

“Sekolah yang sudah melaksanakan PTM, sampai hari ini Alhamdulillah belum ada sekolah yang terkena kasus Covid-19. Sehingga PTM tetap dilanjutkan,” katanya.

Untuk saat ini, PTM terbatas di SMP dilaksanakan dua hari dalam sepekan ke depan, sembari melihat perkembangan kasus Covid-19 di Palembang.

“Jika terjadi penurunan yang signifikan, tidak menutup kemungkinan PTM bisa dilaksanakan seperti dulu dari hari Senin sampai Sabtu. Tapi itu dilaksanakan berdasarkan kesepakatan bersama gugus tugas serta instansi terkait,” terang dia.

Hasodo menghimbau seluruh elemen masyarakat mulai dari siswa, orangtua, guru, agar terus mematuhi protokol kesehatan (Prokes). Di sekolah seluruh warga lingkungan sekolah wajib memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak.

“Yang menjadi perhatian kami orangtua siswa yang mengantar anaknya ke sekolah, mereka masih menunggu anaknya sampai pulang, itu bisa menyebabkan kerumunan,” ucapnya.

Kata dia, harusnya orangtua siswa juga ikut mematuhi Prokes. Mengantar anaknya memakai masker, dan jangan berkerumun. Setelah mengantar anaknya ke sekolah harusnya orangtua siswa langsung pulang. Jangan berkumpul di depan sekolah.

Pasalnya, kata Hasodo, jika ada kasus Covid-19 terjadi di sekolah maka pembelajaran akan dikembalikan lagi ke pembelajaran daring.

“Mari kita sama-sama mencegah penularan Covid-19, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan,” pungkasnya. 

print
Sebelumnya

Interaksi Online Nyaman, Kikis Ujaran Kebencian

Pansus IV DPRD Kota Palembang RDP Bahas Raperda Kesehatan

Berikut