61 Klub Bulutangkis Nasional Ramaikan Baturaja Open

| |

[Pembukaan Kejuaraan Nasional Bulutangkis Baturaja Open di Gor Dempo JSC Palembang – Foto Arto beritasebelas]

Arto

beritasebelas.com, Palembang – Sebagaimana ajang tahunan dalam rangka mendukung pembibitan atlet bulutangkis di Sumatera Selatan, PT Semen Baturaja kembali menggelar open tournamen.

Berbeda dengan sebelumnya hanya skala provinsi, kali ini PT Semen Baturaja menggelar dengan skala Nasional. Benar saja, sebanyak 61 klub Nasional ikut ambil bagian di kompetisi yang digelar di Gor Dempo, JSC Palembang, Selasa 27 November 2018. Direktur SDM dan Umum PT Semen Baturaja (Persero) Amrullah mengatakan turnamen ini untuk kali kedua digelar perusahaan setelah tahun lalu sebatas tingkat provinsi.

“Semen Baturaja memiliki perhatian ada kemajuan olahraga di Sumsel dan Tanah Air. Pebulutangkis usia muda harus didorong terus untuk lebih baik dengan cara memberikan jam terbang, kali ini kami datangkan atlet-atlet dari Jawa,” kata Amrullah, didampingi Direktur Pemasaran M Jamil.

Ia mengatakan perusahaan berkomitmen untuk kontinyu menjalankan turnamen ini secara tahunan, karena mendapatkan respon positif dari pencinta olahraga bulutangkis.

“Dari jumlah peserta ada peningkatan signifikan tahun ini, artinya memang minat meningkat meski tahun ini baru yang kedua,” kata dia.

Sebanyak delapan provinsi yakni Sumatera Utara, Riau, Jambi, Lampung, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sumatera Selatan sebagai tuan rumah ambil bagian pada kejuaraan bulutangkis tahun ini yang digelar di GOR Dempo JSC Jakabaring Palembang.

Dalam kesempatan ini, PB Semen Baturaja selaku pelaksana kegiatan juga mendatangkan mantan pebulutangkis Nasional, Marxis Kido dan Bambang Supriyanto untuk menjadi inspirasi atlet-atlet muda.

Dalam sesi wawancara Marxis Kido mengatakan kegiatan ini sangat positif untuk pembinaan atlet muda di daerah. Menurutnya, Sumatera Selatan yang memiliki fasilitas olahraga berstandar Internasional, bisa menjadi daerah penghasil atlet muda berbakat, apalagi sudah terbukti mampu melahirkan juara dunia yakni Muhammad Aksan dan Deby Susanto.

“Fasilitas sangat mendukung di sini, tapi atlet-atletnya harus sering ikut turnamen di Jawa karena persaingan lebih ketat bisa membuat lebih maju,” pungkasnya.

print
Sebelumnya

Gelandang Sriwijaya Ini Jadi Sorotan

HD Menangis di Hadapan Ribuan Guru

Berikut