67.887 Unit Usaha di Sumsel Belum Mampu Ekspor

| |

Kop
Arto

****

beritasebelas.id,Palembang – Pihak Dinas Perindustrian Provinsi Sumatera Selatan mencatat setidaknya ada 67.887 unit usaha, namun belum mampu ekspor mendunia. Hal ini menjadi catatan tersendiri, mengingat UMKM didorong harus mampu ekspansi ke pasar bebas.

Pembukaan Capacity Building UMKM Sumsel Go Export – foto Arto beritasebelas.id

Demikian disampaikan Kepala Dinas Perindustrian Sumsel Hj Ernila Nizar pada pelatihan UMKM Sumsel Go Export secara hybrid (online dan offline) dengan menghadirkan para UMKM digelar Bank Indonesia, Rabu 23 Februari 2022.

Menurutnya, permasalahan utama UMKM untuk dapat memasuki pasar dunia lanjut Ernila adalah UMKM tidak memiliki informasi dan akses pasar yang cukup untuk dapat memanfaatkan potensi pengembangan usahannya di pasar luar negri.

UMKM sebagian besar merupakan industri berskala rumah tangga, dimana UMKM belum memiliki sistem manajerial yang baik, sehingga UMKM belum mampu mengoptimalkan fungsi manajemen produksi, manajemen pemasaran dan juga manajemen keuangan untuk mencatat kondisi keuangan usaha dan memperbesar skala usaha.

Begitu juga, bahwa produk UMKM sebagian besar belum mampu memenuhi standar sertifikasi berskala Nasional maupun Internasionall, Seperti Sertifikasi SNI, BPOM, GMP dan HCCP, sehingga IKM sulit untuk membranding usahanya sebagai produk pempek yang hygienis dan bermutu tinggi.

Agar dapat memasarkan produknya dipasar Internasional, UMKM harus mampu menjaga kualitas produk dan memperpanjang umur simpan produknya, salah satunya melalui pengemasan produk dengan cara dibekukan.

Namun UMKM memiliki keterbatasan untuk mampu memenuhi aspek penilaian sebagai syarat wajib izin edar dari BPOM. Izin edar tersebut merupakan persyaratan wajib harus dipenuhi IKM ketika akan mengemas produk secara dibekukan.

“Dan Dinas Perindustrian Sumsel sudah melakukan upaya mendorong UMKM, seperti pelayanan sertifikasi halal, dan itu kami berikan layanan secara gratis,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala BI Perwakikan Sumsel, Erwin Soeriadimaja mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan representasi himbauan Presiden RI Jokowi, agar Bank Indonesia mendorong gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI).

“Untuk menembus pasar Internasional, setidaknya ada tiga menurut Saya. Pertama dukungan dan penampingan daya saing menuju selera pasar, dukungan perizinan dan sertifikasi dan juga dukungan digitalisasi yang saat ini sudah menjadi menu khusus,” ujarnya memberikan sambutan.

Terkait dukungan digitalisasi lanjut Erwin, bahwa tak hanya soal bagaimana memasarkan produk secara global, tapi bagaimana menyediakan pembayaran secara cepat dan muda.

print
Sebelumnya

Perkuat Tren Investasi Emas Digital, PPEDI Resmi Menjadi Mitra BAPPEBTI

Lahan Fly Over 3 Persil Senilai 1,08 Miliar Akan Diselesaikan

Berikut