****
Advertorial
beritasebelas.id, Palembang – Anggota DPRD Provinsi Sumatera Selatan Dapil Sumsel II Kota Palembang menyerap aspirasi para guru dan pelajar pada saat reses masa sidang II tahun anggaran 2025 di sejumlah sekolah di daerah pemilihan tersebut. Rombongan anggota DPRD Sumsel Dapil II sengaja berkunjung ke SMAN 18 Palembang pada Kamis (14/02/2025) dalam rangka reses masa sidang II tahun 2025 yang berlangsung pada 10 hingga 17 Februari 2025.
Anggota Dapil II yang mengikuti reses kelompok yakni Wakil Ketua DPRD Surnsel yang juga anggota dapil II DPRD Sumsel, H. Nopianto, S Sos., MM dari partai Nasdem, Muhammad Yansuri, S.Ip dari partai Golkar, Ir. H. Zulfikri Kadir dari PDI Perjuangan, H.M Anwar Al-Syadat, S.Si M.Si dari PKS, Tamtama Tanjung, SH dari partai Demokrat, dan Fajar Febriansyah, ST, MI.Kom dari PAN dan bertindak. selaku koordinator Hj Zaitun, SH, MKn dari Partai Gerindra.
Seorang guru di SMAN 18 Palembang, Eka pada saat berdialog dengan anggota DPRD Sumsel asal Dapil II, mempertanyakan tentang efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintah pusat. Ia berharap, kebijakan efisiensi anggaran itu tidak mengurangi kesejahteraan para guru.
Selain itu, dia juga mengeluhkan dilema guru dalam menerapkan disiplin sebagai upaya memperbaiki karakter siswa. Di mana sering terjadi tindakan guru tersebut malah dipandang sebagai tindak kekerasan.
“Ketika kami akan memperbaiki karakter para siswa, kami tidak bisa berbuat apa-apa karena terbentur undang-undang,” ujarnya.
Tak ketinggalan para siswa juga turut menyampaikan. aspirasi. Seperti disampaikan Vanesa yang minta pengadaan kendaraan berkapasitas besar untuk operasional kegiatan sekolah. Aspirasi lain disampaikan Veronika yang minta ruang laboratorium dan aula.
Sebelumnya, Kepala SMAN 18 Palembang, H Heru Supeno, SPd, MSi, dalam kata sambutannya mengatakan, peserta didiknya saat ini ada 1.168 siswa. SMAN 18 Palembang pada tahun 2022 meningkat statusnya dari sekolah requler biasa menjadi sekolah berstandar nasional.
Heru juga menjelaskan, gedung sekolah SMAN 18 merupakan gedung bekas SMK Seni Rupa. Dahulu ruangnya kecil-kecil dan tidak memenuhi standar nasional. Halaman sekolah pun sering kebanjiran sekitar 40 cm. Sekarang semua ruang belajar sudah ditinggikan, tinggal halaman parkir yang masih sempit,” kata Heru.
Menanggapi pertanyaan seputar efisiensi anggaran, Wakil Ketua DPRD Sumsel, Nopianto manjelaskan, Prasider RI telah mencanangkan program makan bergizi gratis dengan spesifikasi sasarannya anak usia dini, diantaranya jenjang PAUD hinggan SMA untuk meningkatkan tumbuh kembang anak dan diharapkan anak-anak tersebut semakin cerdas.
“Program ini tentunya memerlukan pembiayaan yang besar, pemerintah pusat sudah menginstruksikan anggaran untuk program ini. Kami sedang menunggu petunjuk teknisnya. Tapi guru-guru jangan khawatir, anggaran untuk pendidikan dan kesehatan tidak akan terganggu,” kata Nopianto.
Sementara mengenai penerapan disiplin kepada siswa oleh guru, Nopianto sepakat, dengan kondisi sekarang ini harus ada regulasi yang jelas untuk melindung para guru hingga guru bisa nyaman dalam menerapkan disiplin. Sedangkan untuk masalah sarana dan fasilitas pendukung yang dibutuhkan, Nopianto meminta pihak sekolah membuat usulan “Akan kami upayakan mana yang bisa diakomodir secara bertahap,” tuturnya pula.
Pada kasempatan itu koordinator Dapıl II, Zaitun memberi apresiasi kepada guru-guru SMAN 18 yang menurutnya luar biasa karena berhasil mendidik siswa menjadi pribadi yang punya dedikasi dan kemampuan. Pada hari yang sama, Dapi II juga berkunjung ke SMK Negeri 6 Palembang. Di sini rombongan diterima Kepala Sekolah Seriyani SPd. Dalam sambutannya ia mengatakan, anak didik sebanyak 1.473 orang dan seluruh siswanya harus bisa baca Alquran.
“Marching band kita juga mengharumkan nama sekolah dan nama Sumsel” ujarnya Pada kesempatan ini, Seriyani menyampaikan aspirasi yakni meminta bantuan untuk menyelesaikan pembangunan musholla dan meminta peralatan untuk kuliner dan kecantikan untuk praktikum siswa.
Seriyani juga mengeluhkan formasi PPPK yang hanya satu orang padanal tenaga honorer ada 25 orang yang sangat diperlukan. la khawatir apabila para honorer itu lulus dan ditempatkan di tempat lain, bagaimana nasib SMKN 6 Palembang. “Karena kita kan tidak boleh menerima tenaga honor lagi,” katanya.
Saat dialog, aspirasi tambahan yang disampaikan pihak sekolah yaitu mengharapkan tambahan jaringan internet di lingkungan sekolah. Menanggapi aspirasi ini, Nopianto mengatakan, untuk jaringan internet akan disampaikan ke Dinas Pendidikan Sumsel untuk dapat mem-bantu merealisasikannya.
“Kami mengharapkan lulusan dari sini dapat siap kerja sesuai dengan bidang keahliannya. Kami akan memberi dukungan terus menerus agar sekolah ini terus maju,” kata Nopianto.
Anggota Dapil II, Anwar Al-Syafat, memberi tanggapan soal PPPK. Dia menjelaskan, PPPK penuh waktu sekarang sedang berproses tahap selanjutnya. “Saran saya jangan euforia dulu, lanjutkan sampai dilantik,” katanya.
Untuk yang paruh waktu, menurut Anwar, pihaknya sudah rapat dengan BKD dan Sekda Sumsel serta sudah berkoordinasi juga dengan BKN pusat dan MenPan RB.
“Ini ada di Keputusan Men-Pan RB No 16 tahun 2025 terkait PPPK paruh waktu yang salah satu isinya memuat penerapan masa kerja selama satu tahun dan dapat diperpanjang kembali dengan melihat kinerja dan lain-lainnya,” jelas, H.M Anwar Al-Syadat.(ADV)