
****
beritasebelas.id, Palembang – Untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) akan mengajukan permintaan 10 helikopter ke BNPB.

Pengajuan helikopter tersebut menyusul musim kemarau diprediksi akan terjadi mulai Juli 2024 mendatang.
Kepala Bidang Penanggulangan Darurat BPBD Sumsel Sudirman menerangkan bahwa 10 helikopter tersebut yakni terdiri dari 2 helikopter patroli dan 8 helikopter water bombing.
“Berdasarkan analisa kebutuhan daerah rawan kebakaran hutan di Provinsi Sumsel dari tahun kemarin tidak ada penambahan, butuh 10 helikopter, 2 helikopter patroli untuk memantau titik api dan 8 helikopter water bombing, secepatnya kami akan bersurat ke BNPB terkait helikopter tersebut,” terang Sudirman, Senin (1/7/2024).
Menurut Sudirman, jumlah helikopter tersebut menyesuaikan kondisi kebakaran pada musim kemarau nanti.
“Biasanya BNPB itu akan menambah armada water bombing, tetapi melihat skala prioritas dan tingkat kondisi, kalau memang puncak kemaraunya tinggi dan ekstrem serta banyak kebakaran, kemungkinan dari 10 itu bisa ditambah,” ungkap Sudirman.
Selain helikopter kata Sudirman, pihaknya juga akan melakukan teknik modifikasi cuaca (TMC) apabila lahan mulai kering.
“Saat ini belum terpantau adanya titik api, karena berdasarkan informasi dari BMKG, cuaca di Sumsel masih diguyur hujan, itu salah satu faktor titik hotspot tidak ada,” kata Sudirman.
“Ada pun penetapan status siaga darurat baru ada 4 kabupaten,” tambah Sudirman.
Adapun 4 kabupaten tersebut meliputi Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Banyuasin, Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Ilir (OI).
“Dan untuk 9 wilayah yang lain secepatnya untuk menetapkan status siaga darurat, agar upaya mitigasi dapat dilakukan lebih awal, serta menghindari dampak yang besar,” jelas Sudirman.
Dalam waktu dekat lanjut Sudirman, Pemprov Sumsel akan menggelar apel persiapan penanganan Karhutla.
“Mudah-mudahan tahun ini Karhutla dapat diatasi, ” pungkas Sudirman.