Antisipasi Masalah Keamanan, Posko KKN Dipindah

| |

kop-dalam-berita

oleh Bagus – foto Bagus

beritasebelas.com,Baturaja – Disinyalir adanya keributan yang terjadi di Desa Kedondong, Pihak Rektorat Universitas Baturaja Ogan Komering Ulu memindahkan satu kelompok mahasiswa KKN nya yang ditempatkan di Desa Kedondong ke Desa Karang Dapo.

pasang-jaket
[Pemasangan jaket tanda di mulainya pelaksanaan KKN mahasiswa Universitas Baturaja Ogan Komering Ulu]
Pemindahan secara mengejutkan ini menjadi pertanyaan, apakah ada hubungan dengan insiden keributan yang terjadi antara perangkat desa dan keluarga mantan kades terpilih yang wafat setelah pelantikan, atau ada keterkaitan dengan kondisi keamanan untuk para mahasiswa yang sedang KKN atau ada hal lain yang membuat pihak kecamatan memberikan rekomendasi pemindahan tersebut.

Rektor Unbara, Bambang Sulistyo kepada awak media membenarkan adanya satu kelompok mahasiswa KKN yang batal nge-posko di Desa Kedondong. Namun menurut Bambang hal tersebut atas permintaan pihak Kecamatan Peninjauan yang menginginkan posko mahasiswa KKN Desa Kedondong dipindah ke Desa Karang Dapo yang masih berdekatan. Bambang juga mengatakan jika dirinya sempat menanyakan pemindahan tersebut.

“Saya sempat menanyakannya kenapa di pindah, jika gara-gara keributan antar perangkat desa dan keluarga mantan kades terpilih yang wafat beberapa waktu lalu jelas mahasiswa tidak ada sangkut-pautnya dengan hal tersebut. Namun demikian, kita tetap melakukan arahan tersebut, toh juga tidak berpengaruh terhadap mahasiswa. Mahasiswa masih tetap bisa melaksanakan proses KKN selama 1,5 bulan dengan baik di Desa Karang Dapo,” ungkapnya.

Sementara itu, Camat Peninjauan Fery Iswan saat dikonfirmasi terkait hal tersebut mengatakan, pihaknya tidak pernah meminta pihak Universitas Baturaja untuk memindahkan posko mahasiswa KKN nya dari Desa Kedondong ke Desa Karang Dapo. Dikatakan Fery dirinya tidak pernah memberikan instruksi kepada pihak Unbara untuk memindahkan posko KKN.

“Saya tanya dengan Kepala Desa Karang Dapo kata kadesnya dirinya dihubungi pihak Unbara melalui sambungan telepon yang meminta dirinya bersiap dengan kedatangan peserta KKN. Yang jelas kami pihak kecamatan tidak meminta pihak Unbara memindahkan peserta KKN, tapi kami pihak kecamatan selalu siap untuk menjembatani seluruh mahasiswa untuk melakukan pelaksanaan KKN hingga selesai,” pungkasnya.

Sebelumnya, Senin 9 Januari 2017 lalu, Gedung Serbaguna Kecamatan Peninjauan Kabupaten OKU mendadak gaduh saat pelaksanaan musyawarah pengganti Kepala Desa Kedondong yang meninggal dunia beberapa hari setelah dilantik. kegaduhan tersebut lantaran Suparman (47) salah satu prangkat desa didatangi oleh tiga orang yang diduga saudara dari almarhum mantan kades terpilih dan langsung melakukan penganiayaan.

Akibatnya korban harus mendapatkan 10 jahitan dikeningnya dan sempat dirawat di RSUD Ibnu Soetowo Baturaja OKU.

print

Sebelumnya

Sriwijaya FC Menuai Hasil Musim 2016

Gelandang Numpuk, Alan Dikaji Ulang

Berikut