****
beritasebelas.id, Palembang – Harga telur ayam dalam sepekan terakhir mengalami kenaikan, pantauan di lapangan para pedagang telur di pasar 7 ulu, Palembang mengaku jika pembeli berkurang akibat kenaikan harga tersebut.
Hingga hari ini, harga telur naik hingga Rp. 25 ribu per kilogram. Padahal sebelumnya harga telur berkisar Rp. 22 ribu hingga Rp. 23 ribu saja per kilogram.
“Telur ayam sekarang 25 ribu per kilo, malah ada juga yang jual sampai Rp 27 ribu,” ujar Nurhayati (40) salah seorang pedagang pasar 7 ulu pada, Selasa (25/10).
Nurhayati mengatakan, jika biasanya untuk satu hari bisa menghabiskan telur sebanyak 30 peti.
“Dalam tiga hari biasanya bisa habis sampai 30 peti telur, setiap peti beratnya 15 kilo telur ayam. Tapi saat ini penjualan sekarang paling banter 17 sampai 18 peti saja,” katanya.
Dirinya menuturkan, jika sejak harga telur beberapa waktu lalu mencapai angka Rp 30 ribu, harga telur sekarang jadi susah mengalami penurunan seperti dulu.
“Sekarang paling kalau turun mentok di harga 20 sampai 21 ribu, sudah susah di bawah 20 ribu sejak sempat mahal kemarin. Dari agennya memang stoknya sudah mulai sedikit, mungkin karena peternak tidak panen banyak,” tuturnya.
Sementara itu, harga ayam juga ikut mengalami kenaiakan hingga 4 ribu selama sepekan terkahir. Akibatnya pedagang ayam juga ikut mengeluh.
“Ayam naik lagi sih dari 22 ribu jadi 26 ribu per kilo sekarang, sudah seminggu ini naik,” beber Tika (32) salah satu pedagang ayam.
Dirinya mengaku, bahwa sejak mengalami kenaikan harga para pembeli jadi mengurangi jumlah pembelian.
“Biasanya banyak pedagang rumahan yang beli dalam jumlah banyak untuk dijual lagi, ga cuma pembeli biasa. Sekarang mau pembeli biasa ataupun pembeli untuk dijual lagi mengurangi pembelian. Ya otomatis omset kita juga berkurang,” ucapnya.
Tika juga mengungkapkan jika jadi sedikit lebih sulit menghabiskan stok ayam yang dirinya bawa.
“Sekarang untuk menghabiskan 200 kilo ayam per hari semenjak naik. Setiap hari kan bawa 2 pikul tapi susah habis, kadang jualan sampai siang,” ungkapnya.
Lebih lanjut kata Tika, jika belum bisa memastikan kapan harga ayam turun kembali.
“Kalau turun belum tau pastinya kapan, soalnya turun naik gitu ga tentu pokoknya. kemaren sempat turun tapi naik lagi, emang untuk harga ayam ini tidak bisa ditebak-tebak,” lanjutnya.
Mereka berharap, agar kenaikan harga sembako yang masih sering terjadi naik turun dapat menjadi perhatian bagi pemerintah, karena tak hanya konsumen namun pedagang juga turut mengalami kerugian.
“Ya semoga semua harga bisa normal lagi aja, biar pedagang sama pembeli bisa sama-sama senang,” tandasnya.