Banyak Hotel di Kota Palembang Abaikan Alat Standar Kebakaran

| |

Yudiansyah

beritasebelas.com,Palembang – Banyaknya hotel yang tidak memiliki standar keamanan, Dinas PBK Palembang menghimbau untuk melengkapi peralatan kebakaran. Di Kota Palembang pelaku usaha dalam menimalisir kecelakaan di bidang usaha hotel dan rumah makan belum sepenuhnya sadar.

Sebagaian tempat-tempat usaha tersebut, kurang memperdulikan alat pemadam kebakaran baik itu alat pemadam api ringan (Apar) maupun hydrant. Hal itu dapat dilihat dari, cukup banyak alat pemadam kebakaran yang dimiliki tidak berfungsi dengan baik.

Kepala Dinas Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (DPB-PK) Kota Palembang, Decky Lengardi Tatung menyampaikan, dari hasil sidak (inspeksi mendadak) yang dilakukan, ada bebedapa hotel maupun pemilik usaha yang mengabaikan alat pemadam kebakaran yang dimiliki.

Padahal, alat pemadam kebakaran seperti Apar maupun Hydrant, menjadi sesuatu yang wajib disediakan para pemilik hotel, maupun tempat usaha, sesuai dengan aturan yang ditetapkan.

“Bagi pemilik usaha seperti hotel dan tempat usaha berkaitan dengan orang banyak, wajib menyediakan Apar atau Hydrant. Karena itu berkaitan dengan keselamatan bagi banyak orang,” imbuhnya.

Dicky menerangkan, temuan kurangnya standar keamaman terkait keselamatan bahaya kebakaran, bahkan banyak ditemukan di hotel-hotel berbintang yang ada di Kota Palembang.

“Hasil sidak kami, ada yang Apar nya tidak berfungsi, ada yang beku dan ada yang tidak sesuai standar. Harusnya, pemilik usaha harus rutin memeriksakan fungsi dari alat pemadam kebakaran yang dimiliki, minimal enam bulan sampai satu tahun sekali,” terangnya.

Harus diketahui dan dipahami oleh para pemilik usaha, setiap gedung dan tempat usaha harus memiliki alat pemadam kebakaran minimal Apar. Karena, ada sanksi yang menanti bagi mereka yang mengabaikan hal tersebut

Sesuai Peraturan Daerah nomor 31 tahun 2011, apabila tidak memiliki Apar akan di sanksi kurungan tiga bulan dan denda Rp 50 juta. Itu berlaku bagi semua jenis usaha, seperti hotel dan restoran, termasuk di kantor-kantor pemerintahan.

“Kami sudah bentuk tim yang akan rutin melakukan pengecekan setiap hari ke seluruh tempat usaha termasuk kantor-kantor. Bagi yang tidak mentaati aturan dan melunasi retribusi, maka ada sanksi yang menanti,” tuturnya.

Untuk standarnya sendiri, bagi bangunan dengan luas 1000 meter persegi dan tinggi gedung minimal empat lantai, wajib memiliki hydrant. Selain itu, sesuai standar ada tiga jenis alat pemadam yang harus dilengkapi, yakni Elektrik Pump, Jockey Pump dan Diesel Pump.

“Kemarin kita ke salah satu hotel bintang lima yang cukup ternama di Palembang, standar kelengkapan alat pemadam kebakarannya kurang, karena tidak memiliki diesel pump. Jadi kita minta harus dilengkapi dan sesuai standar kami,”singkatnya.

print

Sebelumnya

Dodi Reza Janji Tingkatkan Pembinaan Basket di Sumatera Selatan

BPS OKU Laksanakan Ujian Tertulis Calon Mitra Statistik

Berikut