Bekali Pelajar Ilmu Agama Lewat Sanlat Ramadan

| |

Arto

[Acara Pesantren Kilat Ramadan Jilid 4 yang digelar oleh Yayasan PAUD IT Najmah Palembang – foto Arto beritasebelas]
beritasebelas.com,Palembang – Derasnya tantangan era globalisasi belakangan ini membuat generasi muda harus dibekali ilmu agama sejak dini. Pasalnya, budaya kebebasan yang mengatas namakan modernisme ini mampu mendegradasi karakter generasi muda untuk terjun di dunia bebas.

Guna mencegah hal tersebut, Yayasan PAUD IT Najmah Palembang di momen Ramadan ini kembali menggelar Pesantren Kilat (Sanlat) Ramadan yang tak hanya diperuntukkan bagi siswa PAUD IT Najmah, tapi siswa sekitar baik SD, SMP maupun SMA yang digelar pada 1-3 Juni 2018.

Menariknya, pada Sanlat besutan PAUD IT Najmah ini tak hanya diisi dengan ceramah agama dan buka bersama saja tapi juga lebih kepada pembinaan karakter. Melalui pengenalan jati diri, pengenalan profesi, dan segmen khusus untuk bijak menggunakan gadget.

“Ya, ini merupakan Sanlat Ramadan yang ke 4 yang digelar PAUD IT Najmah. Dan kita gelar selama tiga hari dimulai hari ini (kemarin-red) hingga tiga hari kedepan,” jelas Ketua Yayasan PAUD IT Najmah Palembang Fitria Malkun, SKom disela-sela kegiatan Sanlat Ramadah hari pertama, Jumat 1 Juni 2018.

Lanjut Fitria, bahwa pada Sanlat Ramadan kali setidaknya diikut oleh 100 siswa baik dari jenjang PAUD, TK, SD, SMP bahkan ada yang SMA. Dan gratis mengikuti acara hingga tiga hari pada kegiatan Ramadan ini.

Sanlat Ramadan yang digelar dengan tema “Tebalkan Imam, Kuatkan Hati, Jadi Muslim Sejati” ini didesain bukan hanya untuk siswa PAUD IT Najmah Palembang saja akan tetap masyarakat sekitar Yayasan baik SD, SMP hingga SMA.

“Jadi Sanlat Ramadan yang digelar ini beda, kenapa? Karena kita susun semua sesuai dengan tantangan era saat ini. Misalnya, dihari pertama itu pengenalan profesi dan jati diri. Boleh jadi polisi, dokter, pengusaha tapi kita beri pemahaman keagamaan. Bahwa menjadi apapun kita nanti wajib tidak melupakan ibadah,” jelasnya.

Kemudian dihari kedua lanjut Fitria, bahwa sesuai dengan derasnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) saat ini membuat literasi anak bergeser dari pola membaca buku menjadi membaca internet. Bermain tradisional jadi bermain games. Hal tersebut tidak masalah asal arahnya positif karena bijak menggunakan gadget.

“Nah, oleh karena itu kita beri games mereka dengan permainan klasik tapi didesain dengan modern,”jelasnya.

Sedangkan puncak acara hari ketiga, mereka akan mengikuti festival lomba berbagai macam lomba. Mulai dari lomba azan, lomba mengaji dan lainnya.

“Dan kita tutup dengan buka bersama,”tutupnya.

print
Sebelumnya

Bowling Bidik Satu Emas di Asian Games

Peringati Hari Pancasila, Mahasiswa dan Pelajar Turun ke Jalan

Berikut