beritasebelas.id, Baturaja – Setelah seluruh sektor perekonomian diluluh-lantahkan oleh pandemi Covid-19, banyak pelaku-pelaku UMKM dan penggiat destinasi pariwisata mulai bangkit dari keterpurukan. Betapa tidak, lebih dari satu tahun seluruh objek wisata harus ditutup dan jikapun masih buka, pengunjungnya turun drastis dari awal sebelum covid-19 melanda.
Salah satu contoh yang dilakukan oleh satu Karang Taruna Desa Kelumpang paling ujung di Kecamatan Ulu Ogan, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan. Disaat sektor perekonomian pertanian melemah, Kelompok pemuda Desa Kelumpang yang notabanenya sebagai petani ini berinisiatif memanfaatkan aliran sungai Desa untuk dijadikan objek wisata air.
Digagas oleh Darul Kuteni, Ketua Karang Taruna Desa Kelumpang, Sungai yang tadinya biasa saja, kini disulap menjadi tempat wisata susur sungai menggunakan alat tradisional yakni ban dalam bekas. Terbentuklah nama Belanting River Tubing, setelah banyak masyarakat yang penasaran ingin mencoba menyusuri sungai yang dibalut dengan eksotis hutan yang masih alami di Desa Kelumpang tersebut.
Menurut Darul Kuteni, berdirinya Belanting River Tubing berawal dari banyaknya keluhan warga Desa akibat dampak pandemi covid-19, dimana hasil bumi ujung Ulu Ogan yang biasa bisa mencukupi kebutuhan keluarga, kini tak bisa lagi menjadi andalan, karena selain murah masyarakat sangat kesulitan untuk mejual hasil kebun mereka.
“ Saya melihat sisi anak-anak muda di Desa, jika terus seperti ini, tidak menutup kemungkinan pemuda yang ada di Desa kami akan mengambil jalan pintas. Kemudian setelah berfikir dan melakukan pertemuan yang intens, akhirnya kami sepakat untuk membuat wisata air dengan memanfaatkan aliran sungai dikampung kami. Dan ternyata mendapat banyak respon positif dari masyarakat Baturaja,” kata Darul
Melihat adanya kesempatan, akhirnya Darul dan para pemuda di Desa Kelumpang resmi mebuka objek wisata air ditengah pandemi. Seluruh anak muda di Desa Kelumpang diikutsertakan dalam managemen tim, mulai dari tim pemandu, hingga tim penyelamat dibentuk dan melibatkan seluruh pemuda-pemudi Desa.
“ Lebih dari 50 orang pemuda-pemudi yang terlibat dalam Objek Wisata Belanting ini, alhamdulilah dari saat ini dalam perharinya 100 orang bisa datang ke Desa Kelumpang yang jaraknya satu jam perrjalanan dari Kota Baturaja menuju ke lokasi,” kata Darul
Dari objek wisata inilah, perekonomian Desa Kelumpang berangsur bangkit, karena setiap warga bisa menjajakan dagangannya kepada pengunjung, kas Belanting juga mendapat tambahan dana dari parkir, ibu-ibu juga bisa menyediakan makanan yang biasa dipesan oleh pengunjung untuk dimakan di rest area (tempat istirahat ditengah hutan ulu ogan).
“ Tidak hanya itu, kita juga dapat memperkenalkan kopi khas Ulu Ogan kepada para pengunjung, dan Alhamdulilah ada saja pengunjung yang memesan kopi dari Desa Kelumpang. Kami juga terus mendapat suport dari Pemerintah Daerah dan Perusahaan-perusahaan untuk pengembangan objek wisata,” kata Darul