***
beritasebelas.id,Palembang – Orangtua mana yang tidak sedih ketika melihat anaknya yang masih belia mengidap penyakit yang begitu mengerikan yaitu tumor ganas, dari sejak belia harus menahan rasa sakit yang membuatnya sangat menderita, awal mulanya penyakit ini menyerang sekitar bulan April 2020.
Pada awal mulanya muncul benjolan kecil yang dikira hanya sakit gigi biasa. Bahkan dikira sebagai radang tenggorokan. Dialah Elza, Balita yang tinggal di Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Tanjung Raja, Kabupaten Ogan Ilir, Sumsel.
Zuhdi, ayah Elza bukan tanpa usaha. Berbagai hal pun diupayakan baik medis maupun tradisional agar anaknya segera pulih.
Ia pun menceritakan bagaimana awal mulai Elza terserang penyakit tumor tersebut. Pada Oktober 2020 Elza dibawa ke rumah sakit di Kota Palembang dan disarankan oleh dokter untuk di ambil tindakkan kemotrapi.
“Kemudian diberikan tindakan leher dibolongi menggunakan alat bantu pernapasan dipasang di tenggorokan/kerongkongan (saluran pernapasan) untuk memudahkan bernapas, karena di pipinya benjolannya sudah sangat besar yang mengakibatkan kesulitan bernapas dan bereffect tidak bisa berbicara,” ujarnya saat menerima bantuan dari tim YBM PLN UIK SBS Palembang dan IZI Sumsel.
Zuhdi menambahkan bahwa, saat ini dari pihak keluarga juga sudah menggunakkan berbagai macam pengobatan baik tradisional maupun medis. Elza sempat mau dibawa ke rumah sakit yang ada di kota akan tetapi terkendala musim pandemi Covid-19 mengharuskan keluarga untuk sementara menggunakkan pengobatan tradisional terlebih dahulu.
“Alhamdulillah saya ucapkan kepada siapa pun yang telah membantu Dek Elza semoga Allah angkatkan penyakit Dek Elza dan bisa bermain seperti biasa, terkhusus juga untuk YBM PLN UIK SBS Palembang dan IZI Sumsel yang telah memberikan bantuan dan menjenguk Dek Elza, terima kasih banyak,” ucap Zuhdi.
Sementara itu dikatakan Sutrisno perwakilan dari IZI Sumsel berharap banyak dari berbagai stakeholder juga turut membantu baik dalam hal bantuan kesehatan atau bantuan secara ekonomi.
“Alhamdulillah pada bulan September baru bisa dibawa kerumah sakit yang ada di Kota Palembang. Ayah Dek Elza menceritakan begitu lambannya penanganan dari rumah sakit yang hampir membuat putus asa, apakah karena kami memakai BPJS,” terangnya.
“Alhamdulillah juga dari pihak kepolisian juga sudah pernah mebantu dek Elza yang di bawa ke RS Bhayangkara, 21 Desember 2020 di Palembang, disana dikasih antibiotik, malah fisiknya lemas,” tambahnya.
Menurutnya, dikarenakan tidak bisa dioperasi, sesekali dibawa ke pengobatan alternatif, dan dirawat di rumah. Kemudian memang lebih tenang dan senang Elza ketika berada di rumah.
“Alhamdulillah untuk sekarang Dek Elza sudah dirawat dirumah oleh keluarga dan untuk membantu menyedot dahak, Ayah Elza membeli alat penyedot, untuk sekarang orangtua Dek eEza sudah mulai tenang,” pungkasnya.