***
beritasebelas.id,Palembang – Dalam rangka mencegah pengangguran lulusan SMK, pihak Dinas Pendidikan Sumsel terus mendorong sekolah untuk terus melakukan link and match dengan kebutuhan industri dan kurikulum yang ada di sekolah.
Berangkat dari hal tersebut, SMK Negeri Sumsel menggelar Penyelarasan dan Validasi Kurikulum K-13 yang diikuti oleh para pelaku Dudi dan para guru produktif di SMK Negeri Sumsel, Selasa 15 Juni 2021.
Kepala Dinas Pendidikan Sumsel H Riza Fahlevi melalui Kasi Kurikulum SMK Awaluddin dalam kegiatan tersebut mengatakan bahwa SMK harus merespon cepat kebutuhan industri terbaru dalam rangka menyiapkan anak-anaknya yang siap pakai di DUDI. Sehingga kompetensi yang diikuti disekolah sesuai kebutuhan DUDI.
“Link and Match ini ada lima tahapan dan tahapan pertama adalah penyelarasan dan validasi kurikulum K-13,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa artinya dengan adanya penyelarasan dan validasi kurikulum semua tahapan pembelajaran itu akan berguna pada saat lulusan masuk ke DUDI. Sebut saja saat ini dalam proses otomotif terbaru sudah tidak lagi manual, dan banyak lagi teknologi lain. Apalagi perkembangan IT sangat cepat sekali.
“Jadi setelah ini masih ada 4 tahap lagi yang harus dilalui sekolah dalam rangka link and match antara sekolah dan DUDI. Keempat itu adalah adanya guru tamu dari Industri ke sekolah, guru magang ke industri, lisensi dan sertifikasi guru dan siswa serta terakhir adalah komitmen rekrutmen DUDI ke sekolah,” jelasnya.
Komitmen rekrutmen tersebut ditekankan pada DUDI bahwa setelah sekolah melakukan penyelarasan kurikulum dan lain sebagainya, pihak DUDI harus benar-benar mampu menggandeng para lulusan SMK yang telah memiliki kompetensi sesuai keahlian yang ada pada DUDI.