Cerita Reza, Menjadi Relawan Paling Lama di DDV Sumsel

| |

[Muhammad Reza Ramadhan]

Anugrah

beritasebelas.com,Palembang Hari Relawan Internasional diperingati setiap 5 Desember setiap tahunnya. Adanya peringatan Hari Relawan Internasional, sebagai bentuk apresiasi atas kekuatan dan potensi para relawan di seluruh dunia.

Dompet Dhuafa (DD) Sumatera Selatan, dalam menjalankan program kemanusiannya, tidak lepas dari peran relawan, yang diberi nama Dompet Dhuafa Voulunter (DDV) Sumsel.

Sejak 2014 sampai dengan sekarang, telah ada enam angkatan dalam tubuh DDV Sumsel. Kepengurusan dan keanggotaan ‘silih berganti’, selama hampir enam tahun terakhir.

Tapi, Muhammad Reza Ramadhan, tetap setia mengabdikan hidupnya di DDV Sumsel, membantu sesama. Reza menjadi relawan atau voulunter paling lama di DDV Sumsel. Ia merupakan angkatan pertama.

Pria yang kerap disapa ‘Kak Eja’ ini, pertama kali bergabung di DDV Sumsel pada Maret 2014. Kala itu, ia tertarik untuk bergabung, sebab DDV Sumsel punya tujuan mulia, melakukan berbagai kegiatan kemanusian dan kebaikan.

“Pertama kali masuk langsung betah, saya nyaman dan bahagia di DDV Sumsel,” ucapnya.

Sebuah kebahagian yang tidak bisa ia rasakan di tempat lain. Itu juga menjadi alasanya, masih aktif di DDV sampai sekarang.

“Saya malah tidak menemukan alasan untuk tidak aktif di DDV Sumsel, karena saya sangat senang di sini. Bisa membantu sesama, mempunyai teman baru dan pengalaman yang baru,” ungkapnya.

Tapi, kesedihan tetap ada tentunya. Pria yang kesehariannya bekerja sebagai guru ini, mengaku sangat sedih saat ada rekan satu perjuangannya harus pamit dari DDV Sumsel.

“Dari angkatan pertama, memang hanya tersisa saya yang masih aktif. Teman-teman tidak aktif lagi, karena mereka tugas di luar Palembang atau ada juga alasan lainnya,” ucapnya.

Namun, hal itu tak menyurutkan semangatnya untuk turus ‘menghidupkan’ DDV Sumsel. Menjadi senior atau ‘ruh’ dari DDV Sumsel, menjadi tanggungjawab lain dirinya, yang tentunya tidak tertulis.

Masih kata Reza, selama bergabung di DDV Sumsel, satu kegiatan yang paling berkesan adalah saat tim terjun ke daerah dengan tujuan mengajar atau pengabdian.

“Saya pernah ikut pengabdian di Lubuk Sakti Kabupaten Ogan Ilir, Air Kumbang Kabupaten Banyuasin dan terakhir juga di daerah Kabupaten Banyuasin,” ungkapnya.

Di sana, selain mengajar mereka juga membantu masyarakat setempat. Hal yang paling ia ingat, adalah membantu masyarakat membuat air yang tadinya keruh supaya lebih jernih dan layak konsumsi.

“Kami membuatkan saringan air, hasilnya sangat jernih dan bisa dikonsumsi warga,” jelasnya.

Senyum bahagia warga kala itu, membuat seluruh anggota DDV Sumsel sangat senang. Itu pun, masih segar dibenaknya sampai saat ini.

print

Sebelumnya

Resmi Dibuka, Peparprov II Diramaikan 324 Atlet Disabilitas Sumsel

Hari Terakhir, Dhenie Zainal Daftar Caketum KONI Sumsel

Berikut