****
beritasebelas.id, Palembang – Adalah Wahyu Rezi, siswa SMAN Sumatera Selatan di tahun 2022 ini yang berhasil lulus di Universitas peringkat peringkat ke-36 dunia, yaitu University of British Columbia (UBC), Kanada, melalui beasiswa yang diberikan oleh Pusat Prestasi Nasional – Beasiswa Indonesia Maju (BIM).
Wahyu Rezi Febrian atau yang lebih akrab disapa Wahyu, adalah siswa kelas XII IPA di SMAN Sumsel yang kini sudah mencatatkan namanya dalam daftar mahasiswa baru di UBC. Di sana, ia mengambil program Faculty of Applied Science dan berencana mengambil jurusan Civil Engineering (Teknik Sipil).
Wahyu merupakan anak kedua dari dua bersaudara yang berdomisili di Palembang bersama keluarganya di Sako, Kenten. Ayahnya bekerja sebagai buruh yang biasanya bekerja memperbaiki listrik dan buruh bangunan. Sedangkan ibunya merupakan ibu rumah tangga. Kedua orangtuanya merupakan lulusan pendidikan SMA dan/atau sederajat.
Selain berhasil lulus di UBC, siswa yang telah berprestasi di kancah Nasional dalam bidang mata pelajaran Fisika melalui Kompetisi Sains Nasional ini sudah berhasil lulus di Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui jalur SNMPTN dan masuk dalam Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL).
Saat ini Wahyu juga masih menunggu hasil tes masuk Nanyang Technological University (NTU) di Singapura. Di NTU ia mengambil program yang sama dengan UBC, yaitu Applied Science.
Banyak yang belum mengetahui bagaimana strategi Wahyu dalam mencapai target-targetnya selama ini. Untuk tes masuk universitas, ia merasa beruntung saat ini bersekolah di SMAN Sumsel yang benar-benar mendukung seluruh siswa untuk memiliki pencapaian yang luar biasa, mulai dari dukungan dual kurikulum yang salah satunya adalah kurikulum internasional IGCSE (International General Certificate of Secondary Education), guru-guru yang sangat terbuka untuk berdiskusi dan menjawab pertanyaannya mengenai hal-hal yang belum ia pahami, kemudahan berkonsultasi dengan guru Bimbingan dan Konseling untuk mengetahui langkah apa yang harus ia ambil kedepannya.
Selain itu, persiapan belajar yang selama ini Wahyu lakukan ialah sejak awal ia sudah memotivasi dirinya sendiri dengan cara menempel stiker universitas di tempat yang sering terlihat olehnya bahkan mengganti wallpaper gadgetnya dengan gambar universitas impiannya.
Lalu, ia mulai belajar keseluruhan materi dari awal atau dasar karena menurutnya kurikulum internasional akan lebih mudah dimengerti dengan memahami konsep terlebih dahulu. Setelah memahami konsep, ia baru melakukan latihan soal yang referensinya dari berbagai macam buku soal kurikulum internasional yang ada di perpustakaan sekolah, latihan soal dari guru-guru dan meriviu soal sambil berkonsultasi apabila menemui soal yang menurutnya sulit dikerjakan.
Namun, hal paling utama dari semua persiapan tersebut adalah doa dari kedua orangtuanya, guru, teman-teman, serta tidak lupa memohon doa restu mereka sebelum memulai ujian, harus tetap tenang saat ujian, jangan terlalu banyak makan dan minum atau melakukan hal lain yang tidak perlu.
Membahas mengenai minat, sejak di Sekolah Dasar Wahyu sudah memiliki minat pada mata pelajaran Fisika dan Matematika. Ia terkesan dengan Hukum Archimedes mengenai benda mengapung, melayang, dan tenggelam. Jadi dalam dirinya timbul rasa keingintahuan yang mendalam,
“Bagaimana, sih, benda ini bisa mengapung, tenggelam?” Dengan pelajaran fisika, Wahyu dengan guru yang sangat menyenangkan, Wahyu diikutsertakan dalam olimpiade Fisika dan Kimia tingkat SMP. Lalu, saat di SMA ia melanjutkan mengikuti ajang olimpiade dan sampailah ke tingkat Nasional mewakili Sumatera Selatan saat itu. Berbagai prestasinya dalam olimpiade tingkat nasional inilah yang mengantarkannya mendapatkan berbagai kesempatan meraih beasiswa hingga diterima di UBC.
Motivasi yang Wahyu miliki sangat besar untuk mendalami bidang Fisika saat ini, “Untuk menciptakan atau berinovasi bagi kemajuan hidup umat manusia di bidang terapan ilmu pasti. Kalau kita mendalami suatu ilmu pun di dalam Islam sangat didukung dan juga ingin menaikkan derajat manusia,” jawabnya.
Pencapaian yang sudah Wahyu peroleh hingga saat ini tentunya tidak luput dari dukungan banyak pihak.
“Saya sangat berterima kasih kepada kedua orangtua dan keluarga, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan, para guru, staf dan teman yang sudah memberikan doa dan dukungan bagi saya selama di SMAN Sumsel. Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada konselor yang sudah memberikan bimbingan baik dalam proses pemilihan organisasi dahulu, peminatan jurusan saat ingin duduk di bangku kuliah, dan bimbingan selama pelaksanaan tes masuk universitas,” ucapnya.
Ia berharap, terutama untuk SMAN Sumsel selalu menjadi sekolah yang dibanggakan di Sumatera Selatan, tetap menciptakan siswa yang berprestasi di bidang Akademik maupun non-Akademik dan tetap bisa bersinar.
Selain itu, ia berharap suatu saat kelak ia bisa berkontribusi kembali kepada sekolah, provinsi, dan Indonesia. Ia ingin bisa berkontribusi melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) atau BUMN di Indonesia untuk memberikan dampak positif di negara terutama di bidang pembangunan, karena menurutnya pembangunan itu adalah cermin kemajuan suatu bangsa.
Untuk Sumatera Selatan, suatu saat ia ingin memberikan inovasi dari ilmu yang ia sudah dapatkan nanti di universitas untuk membantu menjadikan Provinsi Sumsel yang ramah lingkungan (eco-friendly) dalam bidang pembangunan.