****
Warga Minta Pembangunan Kembali Digalakkan
beritasebelas.id, OKUT – Reses tahap II tahun 2022 ini, diisi anggota DPRD Sumsel asal dapil IV dengan mengunjungi konstituen dan warga yang ada di Palembang dan beberapa daerah lain di Sumsel.
Selama masa pandemi, program pembangunan mengalami penurunan drastis, sehingga banyak jalan-jalan rusak. Dengan berakhirnya Covid-19, warga minta pemerintah kembali fokus pada pembangunan daerah. Khususnya desa.
Permintaan ini disampaikan warga hampir disetiap pertemuan yang digelar anggota Dapil IV DPRD Sumsel saat reses tahap II tahun 2022 dari tanggal 11 Juli hingga 18 Juli 2022.
Ditemui usai reses, Koordinator Dapil IV HA Syarnubi mengatakan, pada reses tahap II tahun 2022, dia bersama anggota Dapil IV lainnya yakni Lindawati Syarofi SH MM, Efrans Effendi SH, Azmi Shofix SR, SIP, Dra HJ Nilawati, dan Syahruddin ST MM mengunjungi dan berdialog dengan warga, tokoh masyarakat, perangkat desa dan lainnya yang ada di 12 desa yakni Desa Bandar Jaya Kecamatan BP. Peliung, Desa Sukodadi Kecamatan Buay Madang Timur, dan Desa Limansari Kecamatan Buay MadangTimur
“Selain itu, kami juga melakukan dialog dengan warga di Desa Sido Waluyo Kecamatan Belitang Mulya, Desa Trimoharjo dan Desa Margodadi Kecamatan Semendawai Suku III, dan Desa Kartamulya Kecamatan Madang Suku I. Pada kesempatan yang sama kami juga berdialog dengan waga Kecamatan Semendawai Suku II yang dipusatkan di Desa Riang Bandung dan Desa Kota Negara,” jelasnya.
Untuk Kecamatan Belitang, pertemuan dilakukan di 3 titik, yakni di Desa Tulus Ayu, Desa Bedilan dan Desa Kutosari. Menurut Syarnubi, dari semua pertemuan dan dialog yang dilakukan, aspirasi yang disampaikan warga dari 12 titik itu relatif sama.
“Masalah terbesar petani saat ini adalah masalah kelangkaan pupuk, terutama pupuk bersubsidi yang selalu terjadi setiap musim tanam. Sementara harga gabah dan beras anjlok, sehingga biaya produksi dengan hasil yang didapat sering tidak seimbang,” ujar Syarnubi, sembari mengatakan, saat menyampaikan aspirasinya banyak petani yang menangis.
Untuk itu, mereka meminta pemerintah segera mencarikan solusi dari masalah ini. Kalau memang harus dihapuskan, hapuskan saja pupuk bersubsidi, karena walaupun ada, selama ini pupuk murah itu tidak pernah dinikmati petani. Sebagai gantinya, petani minta diberikan BLT untuk beli pupuk.
Persoalan yang sama juga dihadapi petani di OKU Timur adalah masalah mahalnya alat alat pertanian, masalah jalan jalan yang mulai banyak rusak, akibat tidak adanya pembangunan selama vandemi, karena anggaran dana Desa dialihkan untuk penanganan pandemi.
“Mereka berharap dengan berakhirnya vandemi, pembangunan desa kembali dilakukan. Sehingga jalan jalan desa kembali bagus,” ujarnya.
Dalam dialog mengemuka juga masalah normalisasi sungai Macak yang mendangkal sehingga membuat sejumlah desa yang dilaluinya jadi langganan banjir seperti desa Bedilan, desa purwodadi, kota sari dan lainnya.
Sedangkan warga Kerta Negara dan Kerta Mulya minta dibangunkan jembatan penghubung antar desa yang lebih representatif. Karena jembatan yang ada sudah tua dan kecil. Sehingga saat reses Ada juga yang minta dibangunkan jembatan penghubung di desa Kerta Negara jembatannya kecil kecil dan ada juga yang sudah rusak. Minta dibangunkan jembatan yang baru dan lebih besar karena jembatan yang ada sudah tidak representatif.
Begitu pula dengan jalannya juga diminta dilebarkan. Soalnya jalan yang ada saat ini hanya bisa dilalui satu kendaraan. Sehingga bila berpapasan, maka salah satunya harus mundur dengan jarak yang lumayan jauh yakni 2-5 km.
Menanggapi aspirasi itu, politisi PDIP ini mengatakan, untuk masalah kelangkaan pupuk, pihaknya telah memanggil direksi PT Pusri. Dalam rapat mereka mengatakan saat ini kebutuhan pupuk petani mencapai 24 juta ton. Sementara pupuk bersubsidi yang disiapkan pemerintah hanya 9 juta kantong. Jadi wajar kalau sering langka.
“Namun kami dari Dapil IV akan berusaha maksimal agar kelangkaan pupuk tidak terjadi lagi,” ungkapnya
Selain itu pihaknya juga akan meminta gubernur dapat memprioritaskan aspirasi yang disampaikan terutama berkaitan dengan pupuk dan infrastruktur jalan dan jembatan.