beritasebelas.com,Palembang – Partai Demokrat secara resmi mengumumkan bakal calon Bupati yang akan di usung di Pilkada Musi Rawas (Mura).
Sekretaris DPD Partai Demokrat Sumsel MF Ridho, mengatakan DPP Demokrat telah memanggil Hendra Gunawan, untuk menerima Surat Keputusan (SK) dukungan di Pilkada Mura.
Sebelumnya Demokrat telah mengumumkan dukungan untuk Pilkada di tiga kabupaten. Ogan Ilir (OI) Ovi-Ardani, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur kepada Enos-Yudha dan Musi Rawas Utara (Muratara) ke Syarif Hidayat- Suryan Sofian.
“Kemarin jadwalnya, penyerahan SK untuk Pilkada Mura, yang dilaksanakan di DPP,” kata Ridho, Minggu (26/7).
Kata Ridho, partainya mengeluarkan rekomendasi ke balon Bupati petahana tersebut, karena elektabilitasnya paling tinggi dan selama memimpin Mura hampir 5 tahun, banyak yang sudah diperbuat untuk masyarakat.
“Beliau punya komitmen untuk mensejahterahkan masyarakatnya dengan melanjutkan pembangunan yang ada,” kata Ketua Komisi IV DPRD Sumsel ini.
Ditambahkan pria yang juga ketua komisi IV DPRD Sumsel ini, dalam SK itu Hendra belum dengan pendamping (Balon Wabup), dan itu akan berproses saja hingga pendaftaran di KPU Kabupaten.
“Soal wakilnya masih dalam pencarian dan kita serahkan ke pak Hendra untuk menentukan. Memang kita ada kader yang potensial disana, yaitu Alamsyah yang sudah menjabat tiga periode anggota DPRD setempat. Namun semuanya kita serahkan ke Hendra untuk menentukan wakilnya,” katanya.
Sementara untuk tiga daerah lainnya yaitu OKU Selatan, OKU dan Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Ridho memastikan akan keluar dalam waktu dekat, karena dalam proses DPP.
Namun, untuk dukungan di Pilkada OKU (Kuryana-Johan) dan OKU Selatan (Popo Ali-Abuasir) hampir dipastikan akan diberikan ke Bapaslon petahana yang ada.
“Soal kasus Johan Anuar (Wabup OKU), kita tetap mendukung Bapaslon Kuryana-Johan, dan kita mengikuti aturan yang berlaku saja. Kalau statusnya tersangka tidak boleh ikut kita taat pada aturan, tapi saat ini belum ada larangannya,”katanya.
Dilanjutkan Ridho, untuk di PALI partainya akan rasional dalam dukungan, mengingat kadernya (Devi) yang telah diberi surat tugas, namun belum ada kejelasan akan berkoalisi dengan partai mana.
“PALI perkembangan terakhir ke petahana (Heri Amalindo), meski sebelumnya ada kesempatan kader sendiri, tapi sampai saat ini belum cukup koalisi partai dan elektabilitasnya masih stagnan sekitar 8 persen, dan jika melawan petahana yang surveinya diatas 80 persen, logikamya partai akan berpikir ulang memposisikan diri mengusung kandidat diluar kader,” katanya.