Dilantik Sebagai Ayah Genre, Ratu Dewa: Fokus Turunkan Angka Stunting dan Pernikahan Dini

| |

Kop
Tia

****

beritasebelas.id, Palembang – Pj Walikota Palembang H Ratu Dewa bersama sang Istri Dewi Sastrani, serta Pj Sekda Palembang Daerah Gunawan, dilantik oleh Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN RI, Novian Agusti menjadi Ayah, Ibu dan kakak Genre, Rabu (11/10/2023).

Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN RI, Novian Agusti saat melantik Pj Walikota Palembang H Ratu Dewa sebagai Ayah Genre diruang Parameswara Kantor Walikota Palembang, Rabu (11/10/2023). (Foto: Kominfo Palembang)

Dalam sambutan, Novian Agusti menyampaikan jika dirinya sangat mengapresiasi Kota Palembang, karena telah berhasil membentuk Duta Genre di Kelurahaan hingga mencapai 100 persen.

“Ini merupakan pencapaian luar biasa, karena dapat membentuk 100 persen Duta Genre di Kelurahan,” ujarnya.

Ia berharap kedepannya agar Ayah, Ibu dan Kakak Genre dapat berperan secara penuh terhadap anak-anak yang membutuhkan di Kota Palembang serta dapat merasakan manfaatnya.

Sementara itu, Pj Walikota Palembang H Ratu Dewa mengungkapkan rasa syukurnya, karena telah dipercaya menjadi Ayah Genre dan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukungnya.

“Sebagai amanah baru, saya ingin seluruh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar bisa mendukung program ini, kepada camat serta adek-adek genre lainnya juga. Sehingga kinerja kita lebih cepat dan terasa secara langsung oleh masyarakat,” ungkapnya.

Ia mengatakan kedepan akan fokus pada penurunan angka stunting, pernikahan dini, serta seks di luar nikah yang terjadi di Kota Palembang.

“Ini menjadi tugas berat kita bersama, semua harus bergerak di lapangan. Saya harap semua bisa bekerja sama untuk mengatasi ini,” katanya.

Ia menyebutkan berdasarkan data dari BKKBN bahwa pada remaja usia 16-17 tahun ada sebanyak 60 persen remaja yang melakukan hubungan seksual, usia 14-15 tahun ada sebanyak 20 persen,dan pada usia 19-20 sebanyak 20 persen.

Bahkan dari kasus yang ada disalah satu kabupaten di Indonesia (Kabupaten Blitar) sebanyak 108 anak mengajukan dispensasi nikah di tahun 2023, dan mayoritas yang mengajukan pernikahan dini masih berusia di bawah 17 tahun, 40 diantaranya dilatarbelakangi karena sang anak hamil duluan.

“Ini adalah tugas berat kita semua, kepada adek-adek yang ada dilapangan dan kakak genre, kami ayah dan bunda genre menginginkan kerja sama ini bisa menurunkan pernikahan diusia dini,” ucap dia.

print
Sebelumnya

Polda Sumsel Tangkap Tiga Kurir Narkoba Asal Medan

Resep Ayam Kecap Khas Palembang

Berikut