****
beritasebelas.id, Palembang – Terkait dengan beredarnya berita tentang pelatih yang memprotes dan mempertanyakan hasil POPDA Sumsel sebagai ajang seleksi POPNAS 2023, Pengurus Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Sumsel menyayangkan hal tersebut. Mulai dari yang juara POPDA Sumsel tak lolos mewakili Sumsel di POPNAS 2023 hingga seleksi yang dinilai kurang fair.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI Sumsel Yaswin mengatakan bahwa kegiatan POPDA ini merupakan wewenang Dinas Pendidikan Sumsel. Dan pada pelaksanaanya, Dinas Pendidikan Sumsel meminta PBSI Sumsel melalui Binpres untuk melakukan tallent hasil POPDA. Bukan hanya Cabor Bulutangkis, tapi semua cabor yang ada di POPNAS.
“Kenapa harus di tallent, karena kita akan memilih 5 atlet putra dan 5 atlet putri untuk mewakili Sumsel di POPNAS. Sementara di POPDA kemarin bukan hanya mempertandingkan perorangan tapi juga beregu. Kalau kami tidak mau pusing, kami langsung pilih saja juara beregu, tapi tidak kan? Kami juga harus mempertimbangkan atlet-atlet yang berpotensi lain. Jadi yang juara POPDA bukan otomatis mewakili Sumsel di POPNAS,” tegas Yaswin, Kamis, 16 Maret 2023.
Ia menambahkan bahwa untuk tahapan seleksi POPNAS sudah kami lakukan minggu lalu. Dan hasilnya sudah kami serahkan ke Dinas Pendidikan Sumsel sebagai wakil Sumsel di POPNAS nanti. Menurutnya, seleksi sudah dilakukan secara fair karena sudah dilakukan Tecnical Meeting yang dihadiri perwakilan atlet, pelatih dan orang tua atlet. Dan hasilnya sudah disepakati dan ditandatangani perwakilan atlet.
“Kalau ada pertanyaan yang katanya protes, Loh kenapa protes? Kan sudah disepakati bersama saat Tecnical Meeting. Dan kami juga merasa lucu kenapa ada pelatih yang mempertanyakan hasil seleksi, sementara mereka tidak hadir langsung baik saat saat Tecnical Meeting maupun mendampingi atlet. Harapan kami, semoga atlet yang mewakili Sumsel dapat berprestasi di POPNAS nanti,” pungkasnya.