Disdik Palembang Soroti Kekhawatiran Mendikbud Jika PJJ Ditunda

| |

Kop
Arto

***

beritasebelas.id,Palembang – Pihak Dinas Pendidikan Kota Palembang menyoroti kekhawatiran Menteri Pendidikan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim tentang Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang semakin lama berdampak negatif pada proses keberhasilan belajar siswa. 

Kasi Kurikulum SMP Dinas Pendidikan Kota Palembang Drs Surmana, MM

Pasalnya, baru-baru ini Menteri Pendidikan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mendesak agar kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka segera dibuka menyusul pada guru yang sudah menjalani vaksinasi Covid-19.

Hal tersebut ia sampaikan saat melakukan rapat virtual bersama DPR RI dengan menyebut sejumlah permasalahan yang jika Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) akan terus bertambah jika dibiarkan berlarut-larut. 
Mulai dari anak putus sekolah, kekerasan pada anak, pekerjaan orangtua terabaikan, hingga yang kini disoroti adalah kekhawatiran angka nikah usai dini pada usai pelajar meningkat. 

Berangkat dari hal tersebut, Kasi Kurikulum SMP Dinas Pendidikan Kota Palembang Drs Surmana, MM mengatakan dampak masa Pandemi terutama di sektor Pendidikan diakui belum ditangani secara bijak. 

“Kekhawatiran siswa kawin muda, seharusnya negara harus hadir, memberi pemahaman. Termasuk juga para stakeholder, orangtua, sekolah dan lain-lain,” ujarnya, Rabu 24 Maret 2021.

Ia menambahkan pemahaman tersebut harus benar-benar membantah dengan isu bahwa untuk apa berlama-lama menunda menikah, untuk apa sekolah tinggi dan isu negatif lain.  Memang harus diakui tak adanya tatap muka, hingga lebih dari satu tahun sebagai dampak Pandemi Covid-19 akan menurunkan semangat siswa dan berbagai permasalahan lain. 

“Jadi para pakar kesehatan mengatakan kita masih belum siap. Sosiolog mengatakan anak-anak terlalu bosan di rumah. Dari apa yang disampaikan para pakar ini, kita semua terkhusus guru harus me-manage dengan baik,” jelasnya. 

Ia menjelaskan bahwa solusi yang terbaik ada pada kemampuan inovasi guru dalam melakukan kegiatan belajar secara virtual. Jangan sampai kebosanan belajar virtual bisa meningkatkan permasalahan negatif yang kini dikhawatirkan oleh Mendikbud. 

“Era sudah berubah dan para guru harus dibekali kemampuan digital. Jadi bagaimana kita beri pembelajaran digital yang nyaman, bukan hanya memberi tugas. Dan sudah saatnya era saat ini seorang guru harus profesional dengan menerapkan atau membuat membuat aplikasi yang menyenangkan,” jelasnya. 

print
Sebelumnya

PGRI Catat Yudisium Terbanyak Ditengah Pandemi

Terpilih Pimpinan PSAWI Palembang, Nyimas Sarah Gelar Pleno 1

Berikut