—
Arto
beritasebelas.com,Palembang – Berangkat dari peningkatan kompetensi bagi mahasiswa serta pelaku industri tambang di Indonesia, Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) menggelar Pekan Working Group IV Perhapi 2017 yang dilaksanakan di Gedung Graha Bukit Asam Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya.
Setidaknya, 168 peserta yang terdiri dari berbagai macam instansi hadir dalam kegiatan yang pertama kali digelar diluar Pulau Jawa ini. Sebelumnya, kegiatan serupa diadakan di Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Pembangunan Nasional (UPN), dan Universitas Trisakti.
Menurutnya, dengan digelarnya kegiatan ini menjadi nilai tambah didalam pelaku pertambangan, dan membuat kesinambungan produk hasil pertambangan. Hal ini perlu dilakukan, karena kompetensi pertambangan diakui merupakan kompetensi tertua, dan para alumninya diakui dari dalam maupun luar negeri.
“Ini menyangkut kepentingan akademik dan industri. Bahkan, para pelaku tambang ini, sampai dikirim keluar negeri, dan kemarin ke Australia,” jelasnya.
Dengan lembaga akademik dan ditambah seminar maka akan menjadi tempat dimana dilahirkannya para ahli-ahli pertambangan, sehingga nantinya bisa menciptakan bakal penambangan baru. Iapun berharap, kedepan pemerintah dan pelaku usaha dapat mendorong seminar ini untuk kemajuan pertambangan.
“Di sini juga kita akan membahas implementasi dan dampak PP nomor. 1, yakni pembukaan kembali ruang ekplorasi tambang,” tegasnya.
Rektor Unsri, Anis Saggaf mengaku, sangat mendukung kegiatan pekan kerja seperti ini. Menurutnya, dengan kegiatan seperti ini dapat membawa perguruan tinggi semakin maju.
“Ini kan Asosiasi ya, gabungan praktisi dan pebisnis, jadi harus bermitra juga dengan lembaga pendidikan untuk membesarkan negara. Saya sangat mendukung kegiatan ini, apalagi dilakukan mahasiswa, “pungkasnya.