****
beritasebelas.id, Palembang – Guna mendorong UMKM menuju digitalisasi, baik digitalisasi management keuangan maupun proses pemasaran yang mendunia, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumsel menggelar Webinar UMKM Onboerding bertema Peh Bejajo Online yang dihadiri ratusan UMKM dan instansi terkait secara virtual, Senin 13 Juni 2022.
Kegiatan ini menghadirkan empat narasumber berkompeten dibidangnya yakni VP Government Relation Blibli.com Suherman Soemardi, Praktisi IDEA Tommy Arno Funz, Dari UMKM Bakmi Sundoro Bintari Saptanti dan CEO UMKM Beskabean Coffe Hendra Susanto.
Dalam kesempatan tersebut, CEO Beskabean Coffe Hendra Susanto menyampaikan bahwa di era globalisasi dan percepatan teknologi ini memamg membuat para pengusaha harus cepat beradaptasi dengan keadaan, termasuk dalam menyasar pasar dalam menggaet konsumen.
Dirinya pun menceritakan kondisinya saat bangkit dari keterpurukan. Mengawali resign dari perusahaan tempat ia bekerja. Ia pun harus dihadapkan dengan kondisi kesehatannya.
Bahkan, alih-alih untuk mencoba bertahan Ia malah tertipu ratusan juta dari temannya sendiri.
“Kemudian pada 2017 saya kemudian bergabung di Bank Indonesia Sumsel. Saat ini ada sekitar 400 karyawan dengan sejumlah toko online dan offline. Kita juga mensupplay coffe di beberapa hotel berbintang di Palembang,” ujarnya.
Beskabean Coffe sendiri kini telah menyasar diberbagai kota di Indonesia, mulai dari Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Solo, Pekan Baru Riau dan sejumlah kota lain.
Menurutnya, perjuangan pengusaha memang membutuhkan konsistensi karena jika tidak maka akan berpeluang gagal jika menemukan rasa lelah. Hasil yang ia torehkan pun tidak langsung berhasil bahkan ia sempat berpikir akan kembali bekerja lagi.
“Dulu mental saya pegawai. Kemudian banting setir usaha. Sempat hanya dapat Rp.50 ribu dan terpikir untuk balik kerja. Tapi karena konsistensi maka kita juga kita berada dititik ini,” jelasnya.
Ia pun mengajak para UMKM untuk beradaptasi dan konsisten. Dan wirausaha itu bisa dari mana saja, termasuk di Bank Indonesia. Ketika itu, ia mengikuti seleksi wawancara, seleksi tertulis, karantina hingga Coaching selama satu tahun. Dan selama proses Coaching dihadirkan Coach yang berkompeten guna membentuk SDM yang berkualitas.