****
beritasebelas.id, Palembang – Kejadian banjir yang kerap terjadi di Kota Palembang menjadi sorotan dosen Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri) untuk melakukan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dalam pengelolaan sampah untuk meningkatkan kesadaran lingkungan bagi warga bantaran sungai di Kelurahan 27 Ilir Palembang, Rabu, 25 September 2024.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh puluhan masyarakat khususnya yang tinggal di bantaran sungai yang dihadiri langsung oleh Lurah 27 Ilir Palembang Umar Rudi Tubillah, Kabid SDAIL PUPR Kota Palembang Ir. R. A. Marlina Sylvia., S.T., M.Si., M. Sc., IPM, ASEAN Eng di Halaman Kantor Lurah 27 Ilir Palembang.
Ketua Ketua Pelaksana Kegiatan PkM Ade Silvia Handayani, ST, MT kegiatan ini merupakan Program Dana Padanaan tahun 2024, Kemdikbudristek RI dengan bermitra antara Politeknik Negeri Sriwijaya dan Dinas PUPR kota Palembang. Program Dana Padanan ini didasari atas hasil penelitian dan/atau kepakaran yang telah dimiliki pihak perguruan tinggi, yang ingin diterapkan untuk menyelesaikan persoalan spesifik di tengah masyarakat.
Ia menjelaskan bahwa bencana banjir di Kota Palembang telah sering terjadi. Beberapa diantaranya banjir yang terjadi pada tahun 2021-2023, mulai dari 5-6 Oktober 2022, 8-9 Desember 2022 dan 20 November 2023. Dimana tingkat curah hujan yang tinggi, ditambah dengan kondisi air sungai yang sedang naik, mengakibatkan Palembang tiba-tiba digenangi air yang tinggi.
Bahkan menurut Kepala Bidang Sumber Daya Air, Irigasi dan Limbah (SDAIL) PUPR Kota Palembang, banjir dapat dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu pengaruh alam dan juga perilaku manusia.
Beberapa perilaku manusia yang menjadi pemicu banjir di kota Palembang, diantaranya membuang sampah sembarangan, mendirikan bangunan liar di atas saluran air dan tidak memperhatikan keutamaan jalur aliran air di sekitarnya.
“Oleh karena itu, pihak SDAIL berkolaborasi dengan tim Dana Padanan Politeknik Negeri Sriwijaya (tim MF POLSRI) untuk memecahkan persoalan yang ada. Berupa Inovasi Teknologi Pengawasan Banjir serta memberikan pendampingan psikologi membentuk perilaku masyarakat dalam membuang sampah,” ujarnya.
Ade menambahkan bahwa untuk itu tim dengan kepakaran yang dimiliki mencoba meningkatkan kinerja dari SDAIL dengan mengintegrasikan 3 parameter utama, yaitu pemantauan level air dan pemantauan kondisi lingkungan, dan pembuatan sistem informasi, ke dalam perangkat yang dapat diakses dari jarak jauh menggunakan teknologi artificial Intelligence dan Internet of Things dan pendampingan psikologi dalam membentuk perilaku masyarakat.
Dengan adanya teknologi yang ditawarkan, maka permasalahan terhambatnya aliran air dapat segera diketahui, serta prediksi akan terjadinya banjir dapat segera diketahui, informasi kondisi lingkungan dapat diakses dengan mudah dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya.
Ia menjelaskan bahwa kegiatan PkM ini mengangkat tema tentang Inovasi Teknologi Pengawasan Banjir di Palembang Menggunakan Smart Village Monitoring System (SVMOS) dengan menghadirkan para narasumber dari dosen dan mahasiswa Polsri, PUPR dan juga dari Komunitas Bank Sampah.
“Jadi tugas kami sebagai dosen, selain mengajar juga membantu masyarakat dalam rangka menyelesaikan masalah berupa program Pengabdian kepada Masyarakat,” ujarnya.
Sehingga melalui program PkM tersebut, Ade menambahkan bahwa salah satu permasalahan di Kota Palembang adalah banjir dan salah satu penyebabnya adalah prilaku masyarakat yang kurang tepat dalam menangani sampah.
“Sehingga hari ini kami melakukan pendampingan psikologi kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dalam mengelola sampah,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Lurah 27 Ilir Palembang Umar Rudi Tubillah, SE mengucapkan terima kasih kepada Tim PkM Polsri yang telah membantu memberikan sosialisasi sekaligus edukasi kepada masyarakatnya bagaimana mengelola sampah agar tidak menjadi bagian dari penyebab banjir.
“Dan warga yang hadir ini warga yang tinggal di pinggiran Sungai 27 Ilir Palembang. Sehingga ini sangat tepat sekali. Selain itu, kami juga berharap kepada PUPR untuk bisa membantu melakukan pengerukan sungai, yang sebelumnya kita telah ajukan,” urainya.
Pihaknya berharap kegiatan PkM dari Polsri ini terus berkesinambungan pada tahun-tahun yang akan datang. Sehingga selain masyarakat lebih peduli dan bijak mengelola sampah.
Sementara itu Kabid SDAIL PUPR Kota Palembang Ir. R. A. Marlina Sylvia., S.T., M.Si., M. Sc., IPM, ASEAN Eng mengapresiasi dan mensupport kegiatan yang telah digelar oleh Polsri dalam memfasilitasi serta memberikan sosialisasi tentang bijak mengelola sampah serta sosialisasi tentang Inovasi Teknologi Pengawasan Banjir di Palembang Menggunakan Smart Village Monitoring System (SVMOS).
“Tak lupa kami mengingatkan kepada masyarakat agar selain bijak mengelola sampah, agar jangan membuang sampah sembarangan, seperti di sungai. Dan kami menghimbau kepada pemerintah setempat untuk membudayakan gotong royong membersihkan selokan-selokan rumah,” pungkasnya.