
—
beritasebelas.com,Palembang – Finalis Bujang Gadis SMAN (BGS) 9 Palembang dan para gurunya melakukan silaturahmi ke Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Djayo Wikramo R.M. Fauwaz Diradja S.H. M.Kn di Istana Adat Kesultanan Palembang Darussalam di Jalan Sultan.M. Mansyur No.776 32 Ilir Palembang, Sabtu (22/2).
Turut hadir Pangeran Nato, Pangeran Lukman dan Pengeran Suryo Vebri Irwansyah (Vebri Al Lintani ).
Kunjungan ini disambut langsung oleh Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Djayo Wikramo R.M. Fauwaz Diradja S.H. M.Kn.
Menurut Wakil Kepala Sekolah SMAN 9 Palembang Bidang Kesiswaan Kusnadi, didampingi Humas SMAN 9 Palembang Hermanto, guru SMAN 9 Palembang Efriansyah, Pembina BGS 9 Palembang Fitri Hidayanti dan para guru SMAN 9 Palembang mengatakan, yang datang hari ini adalah alumni BGS 9 Palembang yang tahun kemarin sempat berkunjung ke Istana Adat Kesultanan Palembang Darussalam.
“Ada yang baju putih itu adalah anak-anak Finalis Bujang Gadis SMAN (BGS) 9 Palembang,” katanya.
Dirinya mewakili Kepala Sekolah menghadiri acara ini karena Kepala sekolah tidak bisa hadir menghadiri acara ini karena ada kegiatan lain.
Tujuan kedatangan mereka hari ini tidak lain silaturahmi antara SMAN 9 Palembang dengan Kesultanan Palembang Darussalam.
“ Tentunya anak-anak kami ini ingin tahu tentang Kesultanan Palembang Darussalam mulai dari SMB III, karena anak-anak kami ini harus tentang pengetahuan tentang Palembang, maka kami hari ini hadir di Kesultanan Palembang Darussalam,” katanya.
Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Djayo Wikramo R.M. Fauwaz Diradja S.H. M.Kn mengapresiasi kedatangan Finalis Bujang Gadis SMAN (BGS) 9 Palembang dan para gurunya yang dinilainya sangat bagus untuk mengenalkan sejarah Palembang agar diketahui para generansi saat ini.
Dalam kesempatan tersebut Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Djayo Wikramo R.M. Fauwaz Diradja S.H. M.Kn juga menjelaskan sejarah Kesultanan Palembang Darussalam sebelum pendirian hingga saat ini .
“ Untuk Perkampungan Kesultanan Palembang Darussalam di Ternate sudah habis karena keturunan-keturunan sudah sebagian besar ke Palembang , disana hanya ada beberapa keturunan, sehingga disana kampungnya saya cuma tahu tempatnya, semua keturunan tahu tempatnya tapi saat ini sudah menjadi Bank Mandiri atau bank apalah, kalau kita ke Ternate kita akan ketemu makan Sultan Mahmud Badaruddin II, jadi jangan salah kalau makam di sini makam Sultan Mahmud Badaruddin I sedang yang di Ternate itu makan Sultan Mahmud Badaruddin II, “ katanya.
Selain itu Kesultanan Palembang bekerjasama dengan UIN Raden Fatah menerbitkan buku hikayat Palembang dimana menggunakan bahasa arab melayu sebelah kanannya dan sebelah kirinya menggunakan huruf latin tapi menggunakan bahasa Indonesia.
Mungkin itu merupakan salah satu khasanah kita mulai menciptakan rasa cinta kita kepada tulisan arab melayu sebagai bahasa ibu kita,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut para finalis BGS 9 Palembang ini sempat bertanya mengenai sejarah Kesultanan Palembang dan dilanjutkan para Finalis Bujang Gadis SMAN (BGS) 9 Palembang dan para gurunya merasakan tradisi Buluh Sebatang yang merupakan tehnik menghidangkan makanan dalam budaya Palembang.
Pola makan buluh sebatang disajikan memanjang dengan setiap barisnya 20 sampai 30 orang duduk bersilah.
Makanan yang biasa disajikan dalam tradisi buluh sebatang seperti kue, tekwan, celimpungan ataupun makanan yang disajikan sesuai dengan tuan rumah