Gas 3 Kilo Dijual Mahal

| |

kop-dalam-berita

oleh Dayat – foto Dokumen beritasebelas

beritasebelas.com,Lahat – Tidak saja sulit mendapatkannya, masyarakat Kabupaten Lahat, harus mengeluarkan kocek yang dalam untuk satu tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram. Sebelum terjadi kelangkaan, harga gas ini hanya berkisar Rp 18 ribu sampai Rp 20 ribu. Saat ini sudah mencapai Rp 25 ribu.

“Kebetulan kenal sama yang jual, dikasih Rp 25 ribu,” ujar Udin, penjual mie ayam di Kota Lahat.

{"total_draw_time":0,"uid":"6b8e1e4f-92bb-4b7b-8c03-1d7aca06e85a","layers_used":0,"effects_tried":0,"photos_added":0,"origin":"gallery","effects_applied":0,"brushes_used":0,"total_effects_time":0,"total_draw_actions":0,"total_editor_actions":{},"longitude":-1,"total_effects_actions":0,"latitude":-1,"tools_used":{"resize":1},"fte_image_ids":[],"total_editor_time":11}
[Salah pengecer gas elpiji di Kota Lahat]
Akan tetapi Hiswana Migas Kabupaten Lahat, masih mengklaim distribusi gas jenis ini masih normal. Meski kenyataan dilapangan masyarakat harus mencari kemana-mana untuk mendapatkan gas 3 kilogram ini.

“Paling ada keterlambatan distribusi, itu kan biasa. Karena penyalurannya kan masih manual. Terlebih lagi, saat ini kebutuhan akan tabung gas LPG mengalami peningkatan,” kata Ketua DPC Hiswana Migas Kabupaten Lahat, Firdaus Agoes.

Pernyataan Ketua Hiswana Migas ini ditepis Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Kabupaten Lahat, Sanderson Syafe’i. Dia menegaskan, kelangkaan tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram akhir-akhir ini lebih disebabkan karena lemahnya pengawasan dari instansi terkait.

“Pertamina mengklaim persediaan stok ada, distribusi lancar, tetapi ada kelangkaan. Artinya, pengawasannya masih lemah,” bebernya.

print

Sebelumnya

Iskandar : AKMY Saya Persembahkan Untuk Masyarakat OKI

Diminati Masyarakat, Pengusaha SPBU Beralih ke Pertalite

Berikut