
—
Arto
beritasebelas.com, Palembang – Sebanyak 98.646 guru honor dari berbagai kategori di Sumsel terancam diberhentikan. Pasalnya, Kemenpan RB bersama DPR telah menyetujui penghapusan tenaga kerja honorer, pegawai tidak tetap serta status kepegawaian lainnya dari tubuh pemerintahan.
Kondisi ini membuat berang para pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) baik di pusat maupun di daerah. Pasalnya, nasib guru honor yang dengan hanya insetif secukupnya bahkan ada yang puluhan tahun tak diapresiasi dengan kebijakan baru Kemenpan RB tersebut.
“Ya, jadi kita mendengar Ketua PB PGRI Ibu Unifah Rosyidi mengomentari pernyataan Kemenpan RB bahwa hati-hati mau menghapus guru honor, diberhentikan atau ditiadakan. Kami PGRI Sumsel sangat mendukung PB PGRI karena kalau tidak diberdayakan maka saya yakin pendidikan akan lumpuh,” tegas Ketua PGRI Sumsel, H Ahmad Zulinto, Jumat 24 Januari 2020.
Zulinto yang juga Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang ini menambahkan bahwa pihaknya mengerti betul kondisi sekolah. Bahwa rata-rata semua sekolah kekurangan guru. Terutama SD yang sangat jelas kekurangan guru.
“Seharusnya guru honor itu diangkat PNS, bukan malah diberhentikan. Mereka berjuang bahkan 10 sampai 15 tahun tiba-tiba diberhentikan, harusnya diangkat PNS tanpa harus seleksi. Seharusnya Kemenpan RB harus benar-benar melihat kondisi di lapangan,” jelasnya.
Sementara itu Sekretaris PGRI Sumsel Lukman Haris menyebutkan bahwa total guru honor di Sumsel dari semua kategori berjumlah 98.646 guru dari 17 kabupaten/kota.
“Terbanyak ada di Palembang dengan total guru honor sebanyak 15.981 guru,” jelasnya.
Secara rinci Lukman Haris menyebut dari 98.646 total guru terdiri dari jenjang SD sebanyak 53.508, jenjang SMP 24.441, jenjang SMA 13.355, jenjang SMK 6.910 dan jenjang SLB 490.