***
beritasebelas.com.id,Palembang – Pihak Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri) terus meningkatkan upaya dalam rangka menciptakan lulusan yang siap masuk di dunia usaha maupun dunia Industri (Dudi).
Berangkat dari hal tersebut pihak Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri) menggelar Focus Group Discution (FGD) di Hotel Exelton Palembang, Senin 30 November 2020.
Wakil Direktur IV Polsri Drs Zakaria, MPd didampingi Kadiv Humas Polsri Edi Aswan, M.Kom mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan representasi Direktorat Pendidikan Vokasi agar menciptakan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan saat ini baik dunia usaha atau dunia Industri (Dudi).
“Dan Polsri menjadi 10 Politeknik terpilih yang disetujui menggelar FGD oleh Dirjend Pendidikan Vokasi untuk membedah solusi melalui Keselarasan Kurikulum,” ujarnya.
Menurutnya, FGD kali ini menghadirkan berbagai narasumber yang mampu memberikan kontribusi pemikiran tentang kebutuhan Industri saat ini. Mulai dari PGN, Dinas Perhubungan, PT Fajar Mas Murni dan berbagai perusahaan swasta lain.
Zakaria menuturkan bahwa FGD kali ini memfokuskan pada penyelarasan kurikulum teknik industri dengan kebutuhan industri dilapangan. Pasalnya, ada empat paket keahlian lain yang juga akan digelar FGD untuk penyelarasan kurikulum dari proposal yang diajukan oleh Polsri ke Dirjend Pendidikan Vokasi.
“Semua itu kita lakukan agar lulusan kita benar-benar dibutuhkan sesuai kebutuhan dilapangan. Makanya, selain itu kita juga banyak menggelar kerjasama baik Nasional maupun Internasional seperti kelas double degree, kelas kerjasama BUMN, PTBA, Garuda belum lama ini kita kerjasama dengan PHRI untuk perhotelan,” jelasnya.
Sementara itu dikatakan Arifin Fikri, ST selaku Bisnis Management Center dari PT Fajar Mas Murni mengatakan bahwa penyelarasan kurikulum pembelajaran jurusan Vokasi memanglah sangat penting. Pasalnya, mereka yang menempuh pendidikan rata-rata adalah ingin langsung bekerja sehingga memang butuh input yang benar sebagaimana kebutuhan lapangan.
“Saya juga alumni Politeknik dulu, jadi kalau dulu jargon nya siap pakai, saat ini lain. Bukan hanya siap pakai, tapi adanya new teknologi. Jadi Kampus harus ada preparation dan salah satunya melalui peran FGD ini,” jelasnya.