beritasebelas.com,Palembang – Dalam rangka hari puisi Indonesia tanggal 26 Juli 2020, Sanggar Seni dan Budaya Teater Alam dan Museum Pahlawan Nasional Dr A.K Gani menggelar pembacaan puisi karya Dr AK Gani, Chairil Anwar, Taufik Ismail, Ws Rendra dan karya penyair lainnya di Museum Pahlawan Nasional Dr.A.K Gani di Jalan MP Mangkunegara, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Sako, Palembang, Minggu (9/8).
Turut hadir diantaranya Gubernur Sumsel H Herman Deru, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Aufa Syahrizal Sarkomi, para penyair dan undangan lainnya..
Ketua panitia yang juga Pimpinan Sanggar Seni dan Budaya Teater Alam Palembang, Edwin Fast mengatakan, kegiatan Hari Puisi Indonesia ini diperingati oleh penggiat sastra di Sumsel dan berbagai daerah lainnya pada setiap tanggal 26 Juli.
Hari Puisi Indonesia ditetapkan bertepatan pada tanggal lahirnya sang penyair Indonesia, Chairil Anwar di Medan pada 26 Juli 1922.
Untuk menyemarakkan peringatan HPI tahun 2020 ini, dengan segala keterbatasan dia bersama seniman, penyair, dan pegiat sastra melakukan baca puisi keliling di sejumlah rumah pejabat Pemkot Palembang, Pemkab Banyuasin, Pemkab Musi Banyuasin yang merespon permohonan mereka.
“Beliau (Herman Deru), jika dari pembawaan dan vocalnya seperti penyair. Beliau pun sudah lama sejak SMA kebiasaan itu (membaca puisi),” katanya.
Kepala Museum Pahlawan Nasional dr AK Gani, GI Priyanti Gani mengatakan, pihaknya prihatin melihat seniman dan pegiat sastra di Bumi Sriwijaya ini mengalami kesulitan dana dan tempat untuk mengekspresikan diri.
Mendengar kondisi sulit dari Pimpinan Sanggar Seni dan Budaya Teater Alam Palembang, Edwin Fast dan beberapa pegiat sastra, dia menawarkan tempat secara gratis untuk memfasilitasi mereka melakukan acara di salah satu ruangan museum.
Dengan memanfaatkan salah satu ruangan di gedung tua museum, seniman dan pegiat sastra di Kota Palembang menjadwalkan acara puisi bersama. Gubernur Sumsel H Herman Deru mengapresiasi kegiatan puisi tersebut, menurutnya sudah seharusnya kegiatan puisi di suport oleh semua pihak termasuk pemerintah Provinsi Sumsel.
Malahan dirinya meminta agar puisi masuk dalam kegiatan extra kulikuler dan menjadi bagian dari pelajaran bahasa Indonesia di sekolah-sekolah yang ada di Sumsel dan harus digalakkan lagi. Dalam kesempatan itu, orang nomor satu di Sumsel itu berharap, ditengah kemajuan teknologi dan massa pandemi Covid-19 saat ini, seni puisi bisa tetap eksis.
Herman Deru juga sempat membawakan puisi karya Chairil Anwar, dengan judul Doa.
“Jangan putus semangat, dan pemerintah hadir disini,”kata Herman Deru.
Mengenai nasib Museum AK Gani ini , Gubernur melihat pemerintah masih kurang peran sehingga sudah sewajarnya menurutnya pemangku kebijakan mengambil peran tapi bukan mengambil aset museum AK Gani ini agar Museum AK Gani ini bisa menjadi destinasi wisata edukasi.
“Kalau kita lihat kondisi sekarang karena ada masa lalu AK Gani berperan aktip dalam membangun Sumsel menjadi Gubernur di awal-awal kemerdekaan, banyak sekali jasa beliau, bahkan tadi perencanaan Jalan Tol Trans Sumatera sudah ada di zaman beliau, jadi sekarang ini kita hanya mengeksekusi , artinya di saat belum ada google map, google earth, belum ada GPS para pendahulu kita sudah ada rencana itu,” katanya.
Sedangkan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Aufa Syahrizal Sarkomi berjanji akan membantu pengembangan Museum AK Gani ini.
“Saya sudah komunikasi dengan pusat cagar budaya dan museum di Jakarta mereka mempersilahkan untuk mengajukan apa yang perlu di bantu di Kementrian, artinya positip sekali kegiatan ini, mendapatkan respon dari Gubernur,” katanya.
Pihaknya berencana Oktober 2020 akan menggelar even yang mengangkat segala budaya dan potensi khususnya seni dan budaya dengan melibatkan stekholder dan semua pentahelic yang ada di Sumsel.