Guru Ngaji Menjerit, MTT & DD Sumsel ‘Berkolaborasi’ Tebar Sembako

| |

Anugrah

beritasebelas.com,PalembangGuru mengaji dan honorer, dua profesi yang juga merasakan dampak langsung dari pandemi Corona virus Disease 2019. Proses belajar mengajar mengaji di Masjid atau Musholla terpaksa dihentikan. Bahkan, hal itu dilakukan sebelum Palembang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Bagi ustadz/ustadzah yang mengantungkan hidupnya dari mengajar mengaji, kondisi ini membuat perekonomian mereka terpuruk. Kini, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari pun sangat sulit.  Oleh karena itulah, Majelis Telkomsel Taqwa (MTT) Sumbagsel berkolaborasi dengan Dompet Dhuafa Sumsel membagikan 30 paket sembako buat guru mengaji dan honorer di Palembang.

“Kenapa kini pilih guru mengaji, karena kita tahu bersama sejak pandemi corona. Aktivitas belajar mengaji dihentikan, otomatis mereka tidak ada pemasukan. Guru honorer juga sama, merasakan dampak langsung dari pandemi corona,” jelas PIC MTT Sumbagsel Syaifuddin, Rabu (3/6/2020).

Benar saja, Arpendi, salah guru mengaji di Mushollah Al Hidayah, di Simpang Talang Buruk Km 7, terbilang sangat memprihatinkan. Ia kehilangan mata pencariannya selama beberapa bulan terakhir karena pandemi corona.

Padahal, selama hampir 10 tahun ini, ia mengabdikan hidupnya dan memenuhi kebutuhan dari mengajar mengaji. Arpendi, memang tidak mematok bayaran dari jasanya itu, tapi sebagai ucapan terima kasih, orangtua dari anak didiknya membayar secara sukarela dan seikhlasnya. Tak heran jika pendapatannya tidak menentu, Rp 500-1.250.000.

“Ada 100 anak yang belajar mengaji dengan saya. Mereka tidak dipunggut biaya, tapi memang orangtua anak-anak yang mengaji di sini, sering memberikan se ikhlas nya kepada saya. Kalau anak yatim piatu, saya gratiskan,” ucapnya.

Meski setiap bulan tidak besar, ia dimasa senja bersama keluarga masih bisa bertahan hidup.

“Tapi, sejak ada pandemi corona ini. Tidak ada penghasilan sama sekali dalam beberapa bulan terakhir. Sedih memang, tak tahu lagi harus bagaimana. Kemarin saja, saya bingung mau bayar kontrakkan Rp 500.000 tidak ada uang, tapi Alhamdulillah ada yang bantu saya,” jelasnya.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada MTT dan Dompet Dhuafa Sumsel yang telah bersusah payah menyambangi dirinya dan guru mengaji lain untuk memberikan paket sembako.

“Bantuan ini tentu sangat membantu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.

print
Sebelumnya

Tambah 10 Kasus di 3 Juni, Pasien Covid-19 di Sumsel Jadi 1.029 Orang

Pembobol Pangkalan Elpiji 16 Ilir Ditembak

Berikut