***
beritasebelas.id,Palembang – Hampir satu tahun pembelajaran dalam jaringan (daring) dilakukan untuk memutus mata rantai Pandemi Covid-19. Hal tersebut membuat kebosanan belajar baik siswa dan juga guru.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang H Ahmad Zulinto mengatakan bahwa Pandemi Covid-19 ini tak ada yang menginginkan dan memaksa kaum pendidik harus berinovasi dalam belajar daring. Sehingga mampu memutuskan kebosanan.
“Ini pembekalan yang baik dan berguna bagi guru yang saat ini belajar ditengah daring. Kita inginkan para guru di SDN 1 Palembang ini dapat menyampaikan pesan yang baik,” ujar Zulinto saat membuka pembekalan IT kepada guru di SDN 1 Palembang, Senin 18 Januari 2021.
Lanjut dia, apalagi saat ini wifi sudah dipasang di sekolah-sekolah sehingga ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh guru.
“Dengan pembekalan ini guru jadi paham bagaimana menyiapkan pembelajaran, apa yang mau disiapkan dan lain sebagainya,” jelas dia.
Zulinto menilai, apalagi di SDN 1 Palembang ini juga telah menciptakan inovasi belajar yang baik dengan memanfaatkan halaman sekolah.
“Kita lihat ada guru yang belajar daring via zoom dengan suasana diluar. Ini memang sudah lama ada tapi di SDN 1 Palembang memanfaatkan ini agar guru dan siswa juga tidak bosan,” urainya.
Sementara itu dikatakan Kepala SDN 1 Palembang, Rahma Danniarti mengatakan pembekalan ini dilakukan selama empat hari kedepan yang dimulai 18 hingga 21 Januari mendatang.
“Kegiatan ini merupakan kegiatan keterampilan guru untuk memadukan antara belajar daring dan luring yang selama ini kita terapkan,” jelas dia.
Dalam kegiatan ini, bekerjasama dengan Balai Telkom untuk memberikan pembekalan disini.
“Jadi mereka ini diberikan tentang pembelajaran via zoom, google classroom , google meet dan lain sebagainya,” ungkapnya.
Lanjut dia, selama ini guru di SDN 1 Palembang juga telah menerapkan daring dan luring ini.
“Bagi yang terkendala sarana seperti HP maka wali siswa mengambil tugas ke sekolah jadi itu namanya luring atau luar jaringan. Bagi yang ada tetap daring,” beber dia.
Sebagian besar, pembelajaran selama ini diterapkan banyak melakukan daring dengan memanfaatkan teknologi.
“Jadi kami juga berikan pembekalan agar para guru yang senior juga agar tidak Gaptek,” pungkasnya.