****
beritasebelas.id, Palembang- Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel saat ini angka inflasi berada pada 5,15 persen, persentase tersebut melebihi angka nasional yang hanya 4,94 persen.
Akibat dari kenaikan inflasi tersebut berdampak pada trafik pergerakan maskapai di Sumatra Selatan (Sumsel) yang menurun signifikan sejak Agustus 2022, terutama aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang.
“Pergerakan aktivitas angkutan udara terjadi penurunan sekitar 20 persen,” ungkap Manager Maskapai Sriwijaya Air SMB II Palembang Yudo, Jumat (23/9).
Menurutnya, penurunan aktivitas penerbangan di Bandara SMB II Palembang terjadi akibat angka inflasi di Sumsel yang semakin tinggi. Sehingga minat penumpang atau masyarakat menggunakan transportasi angkutan udara rendah.
“Rata-rata yang melakukan aktivitas penerbangan adalah mereka yang memang berkepentingan menggunakan maskapai ditambah kenaikan harga sejumlah sektor membuat minat masyarakat menurun,” ujarnya.
Selain karena angka inflasi yang tinggi, pengaruh turunnya minat publik menggunakan pesawat juga turut diikuti masa penerbangan pada Agustus dan September 2022 berada pada musim low seasok atau kondisi rekreasi yang sepi pengunjung.
“Jika dibanding beberapa bulan lalu, Agustus dan September ini rata-rata pergerakan pesawat harian memang rendah,” tambahnya.
Padahal kata Yudo, pengelola maskapai di Bandara SMB II Palembang tidak menaikkan harga tiket secara besar-besaran dan peningkatan harga disebut masih dalam batas normal.
“Mungkin penyebabnya (minat masyarakat turun) dikarenakan dampak ekonomi daerah dan mungkin anak-anak belum ada yang libur sekolah,” jelas dia.
Yudo menegaskan, masyarakat tidak perlu khawatir menggunakan pesawat, sebab maskapai memastikan tidak akan ada kenaikan harga tiket kembali.
“Harga sekarang masih normal belum ada kenaikan, termasuk untuk maskapai lain selain Sriwijaya Air,” tutupnya. (*)