—
Arto
beritasebelas.com, Palembang – Derasnya peradaban era globalisasi belakangan ini terus merongrong degradasi prestasi generasi muda, jika tak disikapi dengan positif. Terlebih, pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi jika tak dibentengi dengan kecerdasan emosional dan spiritual, maka akan berdampak pada kemiskinan pemahaman akan hakikat akhirat yang hakiki setelah apa yang disebut dengan dunia usai.
Berangkat dari hal tersebut sangat urgent jika kembali melakukan perjalanan kembali. Bukan perjalanan berwisata tapi perjalanan ke dalam diri yang jarang kita lakukan. Dari mana kita? Dimana kita? Dan akan Kemana kita?
“Dalam kesempatan ini saya tak ingin memberikan pemahaman tentang Isra Miraj, karena saya yakin semua sudah paham. Tapi Bagaimana pemahaman filter generasi muda di era sekarang,” ujar Andi Ahmad Zikrillah, selaku pembicara training motivasi.
Menurut Andi generasi muda saat ini harus paham bukan hanya cerdas intelegent tapi juga emotional dan spiritual. Sehingga pada gilirannya krisis mental dan krisis moral tak terdegradasi pada mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa.
“Pada dasarnya jika baik salatnya maka baiklah yang lain, jika tidak baik salatnya maka merugilah,” terangnya.
Penulis buku Indahnya Hidup Bersama Dakwah mengajak para peserta training mahasiswa yang tergabung dalam LDK Al Wala Stikes Siti Khadijah Palembang agar mengedepankan salat sebagai esensi dari hakikat Isra Miraj. Puluhan mahasiswa pun terbawa suasana muhasabah dan menangis sesenggukan.
Yogi Saputra selaku MS LDK Al Wala Stikes Siti Khadijah Palembang mengatakan bahwa training motivasi ini di gelar agar memantapkan para generasi LDK Al Wala Stikes Siti Khadijah Palembang untuk menerapkan nilai-nilai karakter spiritual.
“Ini agenda perdana bagi kepengurusan yang baru. Mudah-mudahan ini menjadi penyemangat bagi kami dalam menyebar kebaikan dan kebenaran, ” pungkasnya.