oleh Rianto
Beritasebelas.com, Palembang – Persiapan Palembang sebagai salah satu tuan rumah ASIAN Games 2018, mendapat dukungan teknologi canggih dari Amerika Serikat. Peralatan bernama PACOM Fellowship, merupakan peralatan dari perusahaan IT di Hawai yang di peruntukan mengontrol ketersedian listrik, kecepatan internet, dan fasilitas lainnya selama perhelatan ASIAN Games berlangsung.
Asisten III Bidang Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Sumatera Selatan, Ahmad Najib saat menerima hibah sarana ICT dari Dr Steve Chan Director of the Sensemaking-U.S. Pacific. Command Fellowship, dan Mr Stephen Frano di ruang Graha Bina Praja, Senin 10 Oktober 2016.
Ahmad Najib, mengatakan dengan penggunaan peralatan dengan teknologi canggih, Sumatera Selatan ingin perhelatan ASIAN Games 2018 mendatang berlangsung dengan sukses. Dengan menggunakan peralatan ini menurutnya, semua permasalahan akan cepat terdeteksi lebih awal sehingga bisa dilakukan upaya pencegahan.
“Semua ini adalah tindak lanjut dari pertemuan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin dengan Duta Besar Amerika Serikat di Griya Agung beberapa waktu lalu,” ungkap Najib.
Dijelaskannya, dalam pengoperasian teknologi canggih seperti ini, dibutuhkan pelatihan untuk pengoperasiannya dan harus dioperasikan oleh sumber daya manusia yang mempunyai kemampuan berpikir dengan teknologi tinggi.
“Staf kita yang terkait nanti akan dilatih agar bisa mengoperasikan peralatan ini. Jadi kita sangat berterima kasih atas bantuan ini, selain karena ASIAN Games, selanjutnya dukungan seperti ini bisa berkelanjutan,” jelasnya.
Menurut Najib, pihaknya terus berkoordinasi dengan perusahaan ini, peralatan sudah di terima ada dua dan akan dikoneksikan dengan peralatan lainnya yang sudah ada. Terpenting saat ini adalah bagaimana SDM yang akan mengoperasikannya.
“Akan datang lagi beberapa, semuanya cukup mahal. Akan kita tempatkan di Kawasan Jakabaring Sport City,” ungkapnya.
Sedangkan Dr Steve Chan mengatakan, dua alat yang diserahkan kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan ini Bernama Irwin TM yang berfungsi untuk pengumpulan data dan Analytics on Analytics (A2O) TM digunakan untuk memproses data yang sudah dikumpulkan serta dapat mendeteksi langsung permasalahan yang ada di dalam sistem.
Dikatanya, begitu alat ini terhubung dan terkoneksi akan mendeteksi jika adanya kejanggalan atau masalah dalam kelistrikan. Selain itu, permasalah lain yang biasa di temui adalah kecepatan internet, dengan peralatan ini dapat juga digunakan untuk peningkatan kecepatan internet. Dr Steve Chan, memaparkan Indeks ICT Indonesia berada di peringkat 109 dunia yang menandakan masih lemahnya kualitas Internet Indonesia.
“Seperti pada Forum Ekonomi Dunia yang dilaksanakan di Jakarta pada tahun 2015 lalu, kegiatan ini juga di dukung peralatan dari kita,” katanya.