oleh Bagus – foto Bagus
beritasebelas.com,Baturaja – Insiden kecelakaan tunggal yang dialami mobil pemadam kebakaran milik Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu, yang menewaskan satu orang petugas pada Jumat 6 Januari 2017 lalu, menjadi perhatian orang nomor satu di bumi Sebimbing Sekundang.
H Kuryana Azis pasca kejadian tersebut, langsung mendatangi Kantor Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan yang berlokasi di Jalan A Yani Baturaja, Senin 9 Januari 2017.
“Jangan sekali-kali melakukan kerjaan yang bukan menjadi tugasnya. Seperti sopir Damkar, yang bukan sopir, jangan pegang peranan itu sekalipun diperintahkan oleh atasannya,” tegas Kuryana.
Menurutnya dalam seminggu ini, sudah dua kali kejadian kecelakaan. Pertama pada tanggal 28 Desember 2016 lalu, dan baru-baru ini pada Jumat 6 Januari 2017 yang mengakibatkan satu orang tewas.
“Kecelakaan tanggal 6 itu membawa petaka besar. Dimana petugasnya meninggal dunia. Itu terjadi akibat kelalaian, sebab saya dengar sopirnya bukan aslinya,” ujar Bupati.
Ditegaskan Kuryana untuk tidak sekali-kali menjadikan mobil Damkar sebagai sarana belajar nyetir. Berdasarkan laporan yang ia terima pula, tak jarang armada Damkar ini dikomersilkan oleh oknum tertentu.
“Itu bukan mobil untuk belajar. Bahkan disinyalir pula mobil itu digunakan jual air untuk sedekah.” Ungkapnya.
Jangan memalukan-lah. Kalau minta air boleh saja, cuma kalau disewakan dak enaklah dengarnya. Apalagi pasang tarif. Ingat mobil pemerintah itu jangan dikomersilkan. Dan jangan menawarkan.
“Terus terang laporan macam ini masuk semua ke saya,” bebernya.
Bupati berharap ini kecelakaan ini merupakan kejadian yang terakhir, agar instansi ini dapat berbenah lebih baik kedepan. Apalagi instansi ini sudah berubah status dari yang dulunya kantor menjadi dinas kendatipun masih tipe C.
“Saya ingin ada perubahan di kantor ini apalagi sudah jadi dinas. Ruang lingkupnya luas,” katanya.
Untuk itu, kepada pejabat yang memegang kendali di instansi tersebut diminta Bupati untuk melengkapi sarana dan prasarananya. Mulai dari pakaian pemadam, dan aksesoris lainnya.
“Pakaian-pakaiannya lengkapi. Sepatu, topi, ikat pinggang dll. Anggarkan itu dan tidak mungkin dicoret. Saya pun tidak melarang,” tegasnya.
Selain itu, untuk honor petugas Damkar juga diingatkan jangan sampai terlambat dibayar. Asuransinya juga disiapkan.
“Mereka jangan dituntut kerja saja. Kesejahteraan dan safetynya ditingkatkan. Sebab petugas Damkar ini merupakan pekerjaan penuh resiko menyangkut nyawa. Jangan sampai terulang lagi kejadian itu, ini ujian bagi pejabat baru Damkar. Terus terang saya sangat sedih kejadian itu apalagi meninggalnya tragis seperti itu,” tandasnya seraya mengaku tak dapat menahan kesedihan lantaran peristiwa kecelakaan tersebut.