****
beritasebelas.id,Palembang – Menjelang bulan suci Ramadhan 1443 H, sejumlah pasar tradisional di kota Palembang mulai ramai dipadati oleh pembeli.
Salah satunya pasar Km 5 Palembang, pantauan di lapangan Jum’at (1/4/2022), nampak pasar terlihat ramai.
Ningsih (26) salah seorang pembeli mengatakan, hari ini ia kepasar membeli bahan-bahan pokok dan sayur mayur untuk di stok.
“Kalau malam besok sudah masuk puasa persediaan sayur sudah ada,” kata Ningsih.
Ia mengungkapkan, harga sayur pada hari ini tidak begitu mengalami peningkatan, seperti harga cabai merah Rp 32 ribu perkilonya.
“Lumayanlah ya harga sayur tidak begitu mahal, tadi beli cabe dan bawang merah harganya tidak naik,” ungkapnya.
Ningsih berharap, harga sayur mayur dan bahan pokok lainnya tidak mengalami kenaikan hingga menjelang lebaran idul fitri nanti.
“Yah harapannya semoga harga bahan-bahan pokok tetap standar seperti sekarang tidak mengalami kenaikan terutama menjelang lebaran nanti,” tuturnya.
Ida (45) salah seorang penjual mengaku, harga bahan pokok seperti cabai dan ayam tidak mengalami kenaikan.
“Harga ayam dan cabai pada hari ini masih stabil, yah mudah-mudahan tidak naik yah kedepannya,” ujarnya.
Menurut Ida jika bahan pokok tidak naik maka pasar akan semakin ramai pembeli terutama pada saat bulan puasa nanti.
“Kalau harga gak naik kan pasar bisa ramai, jualan saya juga bisa laris mbaa,” harapnya sambil bercanda.
Sementara Wakil Gubernur Mawardi Yahya menghimbau kepada masyarakat agar tidak berlebihan dalam membeli bahan-bahan pokok. Terutama menghadapi bulan suci Ramadhan nanti.
Menurutnya, jika masyarakat berlebihan membeli bahan pokok akan mengakibatkan peningkatan terhadap inflasi dan pengaruh terhadap pasar.
“Menghadapi hari-hari besar ini biasanya bahan pokok melonjak naik, makanya tadi saya sampaikan untuk menghadapi puasa ini sebetulnya kebutuhan menurun, tapi justru menghadapi tidak makan ini kebutuhan malaj meningkat, membeli bahan-bahan pokok dengan cara berlebihan, karena akan sangat mempengaruhi peningkatan terhadap inflasi dan pengaruh pasar,” himbau Mawardi.
Budaya berlebihan kata Mawardi harus di hilangkan.
“Ini budaya kita ini memang berlebihan, terutama pada bulan puasa nanti membeli bahan-bahan pokok banyak sekali bukan tidak boleh, tapi jangan berlebihan,”tutupnya.