beritasebelas.com,Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menaruh perhatian besar kepada enam provinsi yang mengalami lonjakan kasus baru. Jokowi meminta Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dan Kementerian Kesehatan menjadikan Jawa Timur sebagai prioritas lantaran masih tingginya kasus Covid-19 di sana.
Selain Jawa Timur, lima provinsi lain juga diminta diperhatikan yakni Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan (Sumsel), Kalimantan Selatan, Papua, dan NTB.
“Di Jawa terutama agar dibantu diberikan dukungan penuh untuk Provinsi Jawa Timur, terutama yang berkaitan dengan persiapan rumah sakit rujukan dan rumah sakit daruratnya,”ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas melalui video conference, Rabu (27/5).
“Ini Pak Menteri Kesehatan juga Ketua Gugus Tugas betul-betul saya minta. Jawa Timur menjadi perhatian,” kata Jokowi.
Ia meminta Gugus Tugas dan Kementerian Kesehatan memasifkan tes Covid-19 serta pelacakan orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP). Selain itu, Presiden menginstruksikan Gugus Tugas dan Kementerian Kesehatan memperketat isolasi para ODP dan PDP yang terjaring.
“Yang berkaitan dengan percepatan pengujian sampel, pelacakan untuk yang terpapar di Jawa Timur betul-betul dilaksanakan langkah-langkah pengendalian,” kata Jokowi.
“Termasuk juga provinsi lain di luar Jawa yang penambahannya cukup tinggi, yaitu di Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, di Papua, dan NTB,” lanjut Presiden.
Sedangkan Pasien positif corona atau Covid-19 di Provinsi Sumsel bertambah 21 orang. Hal ini diketahui berdasarkan laporan media harian Covid-19, Kamis (28/5) pukul 12.00
Atas penambahan itu, jumlah pasien positif corona di Sumsel menjadi 942 orang. Sementara itu, pasien sembuh bertambah sembilan orang sehingga total 123 orang, sedangkan pasien meninggal dunia tetap 25 orang.
Data terakhir provinsi yang terdampak Covid-19 sebanyak 34 provinsi. Virus itu menyebar di 310 kota dan kabupaten seluruh Indonesia dengan jumlah pasien positif sebanyak 24.538.
“Ada penambahan kasus positif sebanyak 687 orang sehingga jumlah total menjadi 24.538 orang,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto di Jakarta, Kamis (28/5).