Admin
****
beritasebelas.id, Baturaja – Beredar pemberitaan yang menyebutkan dirinya melakukan intimidasi kepada warga terkait politik pemilihan Kepala Daerah. Kepala Desa (Kades) Belimbing, Yusman, menolak tegas tudingan tudingan tersebut.
Dalam pernyataannya, Yusman membantah segala isu yang beredar, menyebut tuduhan tersebut sebagai upaya memecah belah masyarakat desanya.
”Sebagai kepala desa, saya bertanggung jawab menjaga netralitas dan keadilan bagi seluruh warga. Tidak benar jika saya menekan atau memaksa mereka untuk memilih siapa pun dalam Pilkada ini,” tegas Yusman, Senin (14/10/24).
Isu ini pertama kali mencuat dari kelompok yang mengatasnamakan Barisan Pemantau Pemilu Sumatera Selatan (BP2SS), yang mengindikasikan adanya ancaman penghentian Bantuan Sosial (Bansos) berupa sembako jika warga tidak mendukung Paslon tertentu.
Tudingan ini telah memicu kekhawatiran di kalangan warga, mengingat bansos merupakan salah satu bantuan vital bagi masyarakat kurang mampu di wilayah tersebut.
Menanggapi isu yang berkembang, Yusman mengklarifikasi bahwa tidak ada kaitan antara distribusi bansos dan preferensi politik warga.
Dirinya mengatakan, bantuan yang diberikan berupa beras akan dilakukan secara bergilir, dan itupun hanya untuk bulan ini. Namun pelaksanaan yang memang sudah dilakukan selama ini dijadikan isu seolah yang tidak dapat tidak mengukuti arahan dirinya sehingga warga yang belum mendapatkan bagian, juga ikut merasakan.
” Maaf pak 80 persen warga desa memilih saya untuk menjadi kades. Artinya mereka memberikan tanggung jawab desa kepada saya, jangan buat isu fitnah untuk memecah belah kami. Bantuan sosial adalah hak warga yang harus diterima tanpa memandang siapa yang mereka dukung dalam Pilkada. Tidak ada kebijakan seperti itu di desa kami,” lanjut dia.