
****
beritasebelas.id, Palembang – Kehadiran perkembangan digitalisasi sistem perbankan membuat sejumlah kantor Bank yang ada di Sumatera Selatan (Sumsel) terpaksa ditutup.

Berdasarkan data dari Kantor OJK Provinsi Sumatera Selatan dan Bangka Belitung, dalam kurun waktu dua tahun terakhir, setidaknya ada 126 kantor di Sumsel ditutup.
Kepala OJK Perwakilan Regional Sumatera Selatan dan Bangka Belitung Untung Nugroho mengungkapkan bahwa di Sumsel ada sekitar 1506 kantor bank, dengan ragam fungsi dan statusnya, mulai dari kantor utama, kantor pembantu, kantor kas, sampai pada unit yang ada di kecamatan.
Selain itu, di Sumsel juga terdapat 26 perusahaan perbankan dan 8 institusi keuangan non bank (IKNB).
“126 bank yang ditutup itu merupakan kantor cabang dan kantor pembantu yang ada di Sumsel,” ungkap Untung, Sabtu (16/12).
Menurut Untung, persaingan kantor bank ke depan akan semakin berat, karena produk perbankan.
“Seperti halnya fungsi penyaluran pembiayaan dan kredit, sudah bisa dilakukan dengan kemudahan digital yang dikembangkan oleh perbankan,” ujar Untung.
Hal itu juga diperkuat dengan kekinian masyarakat terutama di Provinsi Sumsel yang sudah dengan sangat mudah mengakses kebutuhan perbankan melalui smartphone.
“Dengan smartphone akses biaya, sekaligus sistem pembayaran sudah bisa melalui sejumlah pilihan dompet digital, pembiayaan digital, sampai perusahaan aplikasi yang menawarkan layanan mirip perbankan, seperti akses keuangan, pinjaman, kredit berjangka dan program lainnya,” terang Untung.
Meski demikian, kata Untung, melajunya perkembangan digitalisasi juga membuka ruang bagi perbankan luar daerah untuk masuk ke Sumsel dalam hal permodalan.
“Semakin sering juga, ada perbankan yang kantornya beralamat tidak di Sumsel. Namun, mencoba segmen pasar di Sumsel, dan ini membuka ruang baru bagi di luar daerah,” tutup Untung.