—
Haqulana
Ketua KPU Provinsi Sumatera Selatan Aspahani mengatakan, pada Pemilu 2019 mendatang ada lima kotak suara dalam satu TPS. Ini belum pernah terjadi sepanjang sejarah pemilu di Indonesia.
Sebagai perbandingan, pada Pemilu sebelumnya hanya ada 4 TPS dan petugas harus lembur sampai tengah malam untuk menyelesaikan perhitungan. Sekarang harus menyelesaikan 5 TPS, ini perlu dipikirkan dengan matang, bagaimana formulanya.
“Perhitungan kebutuhan anggaran dan logistik harus benar-benar akurat, usahakan setiap TPS tidak lebih dari 300 pemilih,” ungkapnya saat membuka Bimbingan Teknis rencana kebutuhan angaran dan logistik Pemilu 2019.
Dia melanjutkan, karena Sumatera Selatan ikut menyelenggarakan Pilkada serentak, maka jumlah pemilih ditentukan berdasarkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) ditambah DPTB.
“Angka pemilih selalu berubah-ubah, kita harus cermat merinci jumlah tersebut. Bila hitungannya sudah cermat mudah-mudahan dapat meminimalisir permasalahan dalam hal logistik,” ungkapnya.
Sedangkan Kabag Keuangan Umum dan Logistik, Linda menambahkan, kegiatan Bimtek ini diselenggarakan selama dua hari, 11-12 April 2018. Peserta terdiri dari KPU Sumatera Selatan dan perwakilan KPU kabupaten/kota se Sumatera Selatan.
“Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan pembahasan kebutuhan anggaran dan logistik secara rill di setiap kabupaten kota,” singkatnya.