Kemendikbudristek Bakal Hapus Jurusan di Jenjang SMA, Ini Kata Disdik Sumsel

| |

Kop
Arto

****

beritasebelas.id, Palembang – Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) berencana akan menghapus jurusan IPA atau IPS pada jenjang SMA seperti yang terjadi saat ini. Hal ini dilakukan sebagai wujud merdeka dalam belajar mulai dari jenjang sekolah.

Riza
H Riza Fahlevi Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Selatan

“Secara prinsip Saya setuju dengan keputusan ini, yang mana artinya apabila hal ini diberlakukan, maka sudah ada kajian akademis secara komprehensif tentang keuntungan dan resiko yang akan terjadi,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Sumsel H Riza Fahlevi, Selasa, 4 Januari 2022.

Ditambahkan Riza bahwa nantinya dengan kebijakan baru jni maka siswa akan lebih merasakan kemerdekaan belajar secara nyata, tidak seperti yang terjadi saat ini. Siswa terarah dalam jurusan IPA maupun IPS.

“Dengan ini persoalan merdeka belajar akan semakin jelas fungsinya. Karena setiap anak itu punya hak untuk memilih minat sesuai dengan bakat dan talenta yang dia punya, tidak terkotak-kotak,” jelasnya.

Perlu untuk dipahami pula, bahwa yang dihapuskan oleh Kemendikbudristek bukanlah pada jurusannya melainkan peniadaan kelompok-kelompok belajar antara IPA, IPS dan Bahasa lebih terkotak-kotak.

“Bukan jurusannya yang dihapus, tapi siswa di sini akan lebih bebas memilih mata pelajaran apa yang bisa mereka ambil. Jadi siswa kelas 11 dan 12 bisa meramu sendiri mata pelajaran apa yang akan mereka ambil pada tiap semester,” timpalnya.

Sebab, baginya apabila jurusan yang ditiadakan maka sistem belajar yang berlaku malah lebih tidak jelas. Dan terkait penerapannya, menurut Riza, hal itu akan mudah untuk dilakukan, apabila survei dan sosialisasinya tepat dan cepat.

“Kalau ditanya apakah Sumsel siap, maka jawabannya ya. selagi itu melalui kajian tadi, komprehensif. Namun, sekarang untuk aturan itu kita memang belum dapat edarannya, untuk semua daerah,” ujarnya.

Selain pada tingkatan SMA, saat ini SMK juga telah turut mengalami perkembangan dalam hal kurikulum, sehingga serapan kerja yang terhitung bisa sampai diatas 50 persen.

“Perbandingan antara minat SMA dan SMK sekarang sudah sama, yakni 50 persen 50 persen,” pungkasnya.

print
Sebelumnya

Dua Anggota PAW DPRD Muara Enim Dilantik

Wabup Berikan Dukungan Kepada Korban Tindak Asusila

Berikut