oleh Dayat – poto Dayat
beritasebelas.com, Lahat – Naga, tidak dapat dipisahkan dengan kebudayaan Tionghoa. Namun binatang yang digambarkan dalam bentuk ular raksasa memiliki kaki itu juga menjadi makhluk metologi dalam kebudayaan megalitikum di Wilayah Pasmah. Buktinya, situs Tanjung Beringin, Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Kota Agung, Kabupaten Lahat menyimpan arca naga.
“Kalau dilihat bentuk pahatannya, jelas terlihat seekor naga sedang menercam kuda yang ditunggangi seorang kesatria,” kata Tim Konservasi Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi M Mahendara.
Hanya saja belum diketahui secara rinci bagaimana bentuk badan naga tersebut, lantaran arca dengan ketinggian sekitar dua meter itu dalam keadaan roboh. Sedangkan kepala manusia penunggang kuda sudah lepas.
Juru Pelihara (Jupel) Situs Tanjung Beringin Minhar mengaku dirinya tidak terlalu memahami bentuk arca yang diperkirakan telah berusia ribuan tahun itu. Hanya saja, selama ini masyarakat sekitar menyebut situs tersebut dengan sebutan batu behambin. Sebab, berjarak beberapa meter dari arca kesatria penunggang kuda diterkam naga terdapat arca pasangan suami istri tengah menggendong seorang anak.
“Cerita turun-temurun juga tidak ada, dari dulunya sudah seperti itu,” ungkapnya