—
Anugrah
Bermain lebih menepi, kasat mata Konate tak sebaik saat berperan sebagai gelandang pengatur serangan ketika masih membela Persib Bandung. Tapi, Pelatih Kepala Sriwijaya FC Rahmad Darmawan punya pandangan berbeda.
“Konate dan Dzalilov yang bermain di posisi winger, justru membuat tim lawan tak bisa menyerang secara prontal dari dua posisi itu. Kedua pemain ini menjaga keseimbangan permainan,” ucap RD Rabu 7 Februari 2018.
Transisi bertahan ke menyerang atau sebaliknya menyerang ke bertahan, berada di kedua kaki Konate dan Dzalilov. Tim lawan yang menempati posisi winger dan wing bek, kerap disibukkan dengan skill kedua pemain di sisi lapangan. Hal itu membuat tim lawan tak punya kesempatan untuk melakukan serangan ke jantung pertahanan Sriwijaya FC.
“Jadi jangan melihat Konate bermain tidak sebaik diposisi aslinya yakni di gelandang. Justru dia bermain bagus karena tim lawan tak leluasa melakukan serangan,” ucapnya.
Secara permainan pun, RD melihat Konate menunjukkan progres yang positif. Dia mulai terbiasa dengan posisi sebagai winger. Saat melawan Arema FC, Konate membuat pemain bertahan Singo Edan kewalahan untuk dapat menghentikannya. Dzalilov pun hampir sama, drible bolanya menjadi ancaman bagi Singo Edan.
Dia sudah terbiasa dengan gaya permainan Sriwijaya FC dan rekan-rekan barunya. Pemain berusia 27 tahun ini sudah mengerti taktik dan strategi yang diinginkan pelatih.
Sebelumnya, Makan Konate mengaku memang saat masih bersama tim Malaysia, T-Team, ia kerap dimainkan RD di posisi winger. Oleh sebab itulah, ia sudah terbiasa dengan posisi itu. Namun, saat bersama Laskar Wong Kito ia hanya butuh sedikit waktu, karena memang baru tergabung dengan pemain lainnya.
“Tapi saya sudah mulai terbiasa. Saya coba fokus saja menjalankan tugas dan instruksi pelatih,” ucapnya.