beritasebelas.id, Palembang – Sebanyak tujuh anggota DPRD Sumsel Dapil dua Kota Palembang melakukan kegiatan reses tahap 2 tahun 2023, dengan mengunjungi warga masyarakat yang tinggal di Kelurahan Sako Baru, Kelurahan Sialang, Kelurahan Sukamaju, Kelurahan Sako Kecamatan Sako dan Kelurahan Lebung Gajah Kecamatan Sematang Borang.
Kegiatan reses yang di mulai dari tanggal 2 hingga 9 September 2023 dikordinatori Dr H Budiarto Marsul SE MSi dari Gerindra, hadir dalam reses Muhammad Yansuri SIP (Partai Golkar), Ir H Zulfikri Kadir (PDI Perjuangan), Antoni Yuzar SH MH (PKB), H M Anwar Al Syadat SSi MSi (PKS), , Tamtama Tanjung (Partai Demokrat) dan H Nopianto S.Sos MM (Partai Nasdem).
Pada reses tahap 2 ini, saat mengunjungi Kelurahan Sialang anggota dapil 2 melakukan dialog interaktif dengan masyarakat. Saat dialog anggota Dapil 2 banyak menerima aspirasi dari masyarakat diantaranya adanya permintaan agar dibangun jembatan penyeberangan.
“Jembatan penyebrangan di Kelurahan Sialang itu sudah tua, takut ambruk kalau tidak segera dibangun,” kata Atet Sugiarto warga setempat.
Selain jembatan, masyarakat juga minta pengadaan tempat pembuangan sampah.
“Di Sialang ini tidak ada tempat buangan sampah, kecuali di pasar,” ungkap Ade.
Antoni Yuzar SH MH dari PKB mengatakan bahwa, semua keluhan yang disampaikan oleh masyarakat akan ditampung dan akan diserahkan saat rapat paripurna.
“Insya Allah keluhan yang disampaikan oleh warga akan masuk pada anggaran tahun 2024,” kata Antoni singkat.
Sedangkan saat dialog dengan warga di Kelurahan Sukamaju, anggota Dapil 2 kembali menerima aspirasi dari warga yang mengikuti kegiatan reses diantaranya keluhan banyaknya mobil tronton yang parkir di sepanjang jalan HM Noerdin Pandji Palembang.
“Hampir 24 jam mobil-mobil tronton itu parkir,” kata Irawan salah seorang warga setempat.
Tamtama Tanjung dari Partai Demokrat menambahkan bahwa tronton-tronton yang parkir tersebut sebelumnya sudah sering ditegur oleh Dishub.
“Tapi mereka ini saat tegur malah pindah ke tempat lain,” kata Tamtama.
“Memang ini sangat meresahkan terutama bagi pengguna roda dua saat lewat di jalan itu,” sambung Tamtama.
Sementara untuk lampu jalan yang mati lanjut Tamtama, terkendala karena mobil crane yang hanya ada dua unit.
“Mobil crane untuk memperbaiki lampu jalan hanya ada dua unit, sedangkan satunya sudah rusak, jadi susah untuk memperbaiki semua lampu jalan yang mati, tapi kami akan tetap mencarikan solusi,” ungkap Tamtama.
Hal yang sama juga dikemukakan oleh warga di Kelurahan Sako Baru dan Kelurah Sako permasalahan infrastruktur dan penerangan jalan masih banyak di keluhkan warga.
Dan saat reses di Kelurahan Lebung Gajah Kecamatan Sako, masyarakat meminta agar Jalan Sematang Borang dapat dibangun.
“Kami takut kalau jalan jelek, akan banyak begal,” keluh Syamdari warga setempat.
Selain perbaikan jalan, masyarakat juga meminta normalisasi sungai Borang kurang lebih 2 meter.