oleh Bagus – foto dokumen beritasebelas
beritasebelas.com, Baturaja – Penyalahgunaan narkoba sampai saat ini sudah sangat mengerikan dan mematikan. OKU sudah hampir masuk dalam tahap darurat narkoba seperti halnya dikatakan Kapolres OKU AKBP Leo Andi Gunawan SIk MPP beberapa waktu lalu. Sudah berbagai cara dilakukan pemerintah untuk memerangi Narkoba, akan tetapi penyalahgunaan Narkoba tetap tinggi. Inilah menurut Bupati Ogan Komering Ulu H Kuryana Azis, yang jadi persoalan.
Padahal, sudah diketahui bersama, bahwa Narkoba itu berbahaya dan perusak segalanya. Baik dari segi kesehatan, psikologi hingga masa depan. Namun itu tadi, pemainnya (bandar) hingga pengguna narkoba itu sendiri tak pernah jera.
“Yang masuk penjara gara-gara Narkoba sudah banyak. Yang mendapat hukuman penjara seumur hidup atau hukuman mati juga tak sedikit. Tapi Narkoba masih merajalela,” sesal Kuryana
Di Rutan Klas II Sarang Elang Baturaja sendiri, beber Kuryana, pihak rutan sendiri kewalahan dengan banyaknya tahanan Narkoba yang menghuni jeruji besi di daerah ini.
“Narkoba ini jadi persoalan. Ratusan orang yang sudah di putus dan belum (hukuman gara-gara Narkoba). Pihak Rutan sendiri malah kewalahan. Kapasitas tahanan rutan disana sudah overload. Ada sedikitnya 600-an orang. Padahal kapasitasnya cuma 300-an,” katanya.
Dari jumlah itu, sebut dia, sekitar 60-70 persen penghuninya adalah terpidana Narkoba. Dimana sedikitnya ada 400-an tahanan Narkoba.
“Delapan orang diantaranya ada yang di hukum seumur hidup. Mereka belum dipindahkan karena ada diantaranya yang sedang mengupayakan banding. Artinya, sangat berat hukuman seumur hidup itu, tapi masih saja ada orang yang tidak jera-jera. Yang mau dihukum mati juga banyak,” ulasnya.
Dengan kondisi rutan yang tak layak bagi penghuninya itu, Kuryana mengaku pihaknya akan membantu kebutuhan Rutan jika memang ada yang diperlukan. Seperti permintaan air dan lain sebagainya.
“Saya bilang dengan aparat kita (Pemkab,red) bahwa kebutuhan air bagi Rutan harus dipenuhi apabila ada permintaan. Sebab, keperluan disana 4 tangki dalam satu hari. Kita bantu, karena khawatir jika terjadi bentrok/ ngamuk. Sebab, sekokoh apapun jeruji besi, kalau tahanan saling dorong bisa jebol juga. Saya takut begitu,” katanya.
Kondisi listrik juga diharapkan dia, dapat stabil memasok penerangan disana. Ia berharap, PLN setempat tidak sering-sering memadamkan aliran listriknya.
“PLN juga saya beri tahu lampu untuk tidak sering-sering memadamkan listrik. Kepala Rutan juga saya pesankan untuk memenuhi kebutuhan makanan yang standar bagi penghuninya,” tambahnya.
Di kesempatan itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat di Bumi Sebimbing Sekundang untuk mewaspadai bahaya Narkoba. Apalagi Narkoba ini bentuknya macam-macam, dan bisa menyentuh anak-anak SD.
“Bermacam cara orang ingin mencekoki anak-anak bangsa ini dengan Narkoba. Bukan hanya dalam bentuk Narkoba saja, dalam bentuk permen juga ada. Dalam bentuk roti, kopi, pokoknya macam-macam,” bebernya.
Karenanya, dengan semangat anti Narkoba, orang nomor satu di kabupaten ini mengajak menyatakan perang terhadap bahaya Narkoba. Dengan cara pertama, jangan biarkan anggota keluarga terjebak pada lingkaran Narkoba.
“Ini perlu kita waspadai. Dan kami sampaikan, untuk membasmi itu (narkoba,red), kita mulai dari keluarga,” ingatnya.