Beritasebelas.com, Lahat – Idealnya satu Puskesmas memiliki dua dokter, kenyataannya Kabupaten Lahat baru memiliki 39 dokter berstatus PNS, terdiri 26 dokter umum dan lima dokter gigi. Sedangkan delapan dokter gigi lain masih berstatus Pegawai Tidak Tetap (PTT), yang ditempatkan di 31 Puskesmas.
Sedangkan bidan berjumlah 169 bidan berstatus PNS, 88 bidan PTT Pusat, dan 40 bidan lain berasal dari PTT Daerah. Jumlah itu harus melayani sebanyak 376 desa. Padahal beberapa kecamatan, seperti Kikim Barat berjarak jauh dari Kota Lahat.
“Jauh dari pusat kota, mereka (Kikim Barat) juga sebagian besar bermukim di pedalaman. Tidak mungkin bisa menerima pelayanan cepat,” kata Bupati Lahat, H Saifudin Aswari Riva’i SE.
Meski saat ini masih kekurangan tenaga medis, namun telah menempatkan tenaga bidan di sebagian besar desa yang ada di Kabupaten Lahat. Usulan penambahan tenaga dokter dan bidan setiap tahunnya terus dilakukan. Namun, realisasi usulan itu tergantung keputusan Pemerintah Pusat. Dengan pelayanan yang prima, lanjutnya, diharapkan tenaga medis dengan jumlah yang ada sementara ini dapat membantu melayani kebutuhan kesehatan masyarakat. Sehingga, masyarakat di desa pun tak perlu lagi mendatangi rumah sakit, karena sudah ada tenaga medis di masing-masing Desa.
“Penduduk desa cukup mendatangi Puskesmas atau bidan desa, sehingga dapat mempercepat pelayanan. Terkecuali jika penyakit yang di idap pasien memerlukan penanganan lebih serius, maka barulah dapat di rujuk ke rumah sakit,” kata Kepala Dinas Kesehatan Lahat Rasyidi Amri.
Kepala Puskesmas Wanaraya Kikim Barat, H Wastan mengungkapkan, terus berupaya memaksimalkan pelayanan, khususnya bagi kaum lanjut usia (Lansia), ibu hamil dan balita. Bahkan dalam melakukan pelayanan, pihaknya menerapkan pola jemput bola, dengan memeriksa pasien secara bergiliran di tujuh desa, serta memberikan pelayanan lewat Posyandu Balita dan Posyandu Lansia.
“Biasanya kami giliran ke lapangan, berjalan kaki hingga beberapa kilometer. Sebab, kendaraan Puskesmas juga tidak bisa menjangkaunya,” bebernya.
Ditambahkan pria yang pernah menjadi Paramedis Teladan dan juga pernah menyabet penghargaan tingkat nasional ini, kendala-kendala yang demikian itu tidaklah membuat mereka surut dalam memberikan pelayanan yang terbaik. Meski di Puskesmas Wanaraya sendiri hanya terdapat dua orang pegawai yang berstatus PNS, yakni satu orang bidan dan satu orang perawat, namun mereka tetap memberikan pelayanan maksimal bagi pasien.
“Pasien yang datang ke Puskesmas sudah tidak banyak lagi karena mereka sudah tahu jadwal kunjungan kami, kecuali ada pasien sakit serius,” jelasnya.