***
beritasebelas.id, Baturaja – Massa pandemi Covid-19 yang sudah terjadi dua tahun terakhir, merubah sistem pembelajaran di Indonesia. Pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan media internet menjadi salah satu solusi agar peserta didik tetap bisa belajar meskipun tidak harus datang ke sekolah.
Sistem pembelajaran seperti ini dianggap lebih efektif di saat penerapan pembatasan kegiatan masyarakat sekaligus melatih pelajar dan masyarakat agar cakap dengan dunia internet. Namun ada juga masyarakat yang masih gagap dengan sistem pembelajaran dalam jaringan (daring).
Hal ini menjadi salah satu tugas Kementerian Kominfo RI agar kualitas pembelajaran semakin meningkat. Kominfo RI melalui webinar Literasi Digital di Kabupaten Ogan Komering Ulu menggelar webinar ketujuh pada Selasa (3 /8/ 2021) dengan tema Meningkatkan Kualitas Belajar dari Rumah di Era Pandemi.
Pada webinar yang menyasar target segmentasi pelajar tingkat SMA kali ini sukses dihadiri 110 peserta, hadir dan memberikan materinya secara virtual, para narasumber yang berkompeten dalam bidangnya. Narasumber nasional diantaranya Nida Nidiana dan Azizah Des Derivanti selaku akademisi Ilmu Komunikasi. Serta narasumber lokal Dr Bambang Sulistyo Dekan FKIP Universitas Baturaja dan Ansyordin, S.Pd Kepala SMA Negeri 14 Ogan Komering Ulu. Narasumber lainnya adalah seorang News Presenter dan Journalist yaitu Seera Safira yang bertindak sebagai Key Opinion Leader (KOL) dan memberikan pengalamannya sebagai pembawa berita.
Pada webinar kali ini para peserta mengikuti dengan antusias seluruh materi yang disampaikan dalam webinar ini. Salah satunya adalah Tri Wulan peserta webinar yang pertanyaannya bagaimana menyeimbangkan digital safety dan umur pengguna Medsos yang mungkin masih kategori anak-anak (dibawah umur). Dimana menurut para narasumber strategi atau kiat yang dapat dilakukan oleh orang tua antara lain membuat sandi yang lebih panjang, serta memperbaharui secara berkala sandi perangkat dan media sosial yang digunakan sehingga manfaat lainnya juga dapat menghindarkan pengguna dari penipuan yang sangat marak melalui aplikasi berbasis online (media sosial dimaksud).
Dikatakan Nida Nidiana dimassa pembelajaran jarak jauh pentingnya inovasi dan kreatifitas dalam memilih metode pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik serta harus berupaya semaksimal mungkin untuk menerapkan atau memanfaatkan media pembelajaran online yang begitu banyak pilihan sehingga proses belajar mengajar tetap dapat menyenangkan.
“Bahan ajar dan kurikulum sangatlah mudah di peroleh saat ini, namun kita harus cerdik memilih agar peserta didik dapat mudah memahami dan lebih menyenangkan,” Ujar Nida.
Sementara Azizah Des Derivanti menambahkan literasi digital bukan hanya berbicara tentang pengoperasionalan alat digital tapi juga pada aspek kognitif dan tumbuh kembang anak harus beriringan dengan kemajuan dalam dunia digital tersebut. Setidaknya ada beberapa poin yang harus diperhatikan dalam berinteraksi menggunakan perangkat digital.
“Poin penting itu adalah perlindungan perangkat (protecting devices), perlindungan data dan privasi, serta perlindungan informasi kesehatan,” jelasnya.
Massa Pembelajaran jarak jauh seperti saat ini penting juga bahasa digital yang baik bagi peserta didik, dikatakan Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Baturaja, Dr Bambang Sulistyo, M.Pd Bahasa yang baik dan benar di era digital adalah bahasa yang baik penempatannya dan bahasa yang benar adalah bahasa yang benar kaidahnya. Pepatah mengatakan “mulutmu harimaumu” saat ini dapat dikontekstualisasikan menjadi “jarimu penentu masa depanmu”.
“Di era kemajuan teknologi dan internet seperti saat ini agar selalu berprilaku sopan, berbahasa yang baik dan santun didunia maya. Jadikan media komunikasi untuk hal-hal yang positif dan untuk tujuan peningkatan kreatifitas serta menambah pengetahuan,” jelasnya.
Sebagai praktisi pendidikan, Ansyordin Kepala SMA Negeri 14 OKU ini secara lebih khusus menyampaikan jika saat ini Pemerintah Indonesia menerapkan sistem belajar dari rumah, sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara daring sejak bulan Maret 2020. Bahwa kebijakan ini bertujuan untuk menekan laju penyebaran Covid-19 khususnya di lingkungan sekolah. Sehingga menjamin keselamatan siswa dan tenaga pendidik.
Menurut Ansyordin, saat ini guru di tuntut untuk tetap memberikan pembelajaran buang aman dan nyaman bagi siswa, baik itu aman bagi kesehatan agar tidak terpapar Covid-19. Maupun aman dari bentuk penyimpangan penggunaan internet karena jauh dari pantauan guru di sekolah.
Sebagai key opinion leader dalam webinar kali ini, Seera Safira berbagi pengalaman sebagai seorang presenter berita dan jurnalis salah satu stasiun televisi swasta di Indonesia. ia melihat pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat dalam kaitan dengan kemajuan perangkat digital.
“Semua saat ini berbasis digital, termasuk dunia pemberitaan. Kalau kemajuan ini tidak diikuti dan media-media mainstream tidak menyesuaikan diri maka konsekuensinya akan ditinggal oleh masyarakat. Termasuk juga dalam sistem pembelajaran,” jelasnya.
Webinar Literasi Digital ini merupakan Kegiatan massif yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI ini bertujuan mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif. Sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitif-nya untuk mengidentifikasi hoaks serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet. Pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 202,6 juta jiwa. Total jumlah penduduk Indonesia sendiri saat ini adalah 274,9 juta jiwa. Ini artinya, penetrasi internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 73,7 persen.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah terkait literasi digital.
“Hasil survei literasi digital yang kita lakukan bersama siberkreasi dan katadata pada 2020 menunjukkan bahwa indeks literasi digital Indonesia masih pada angka 3,47 dari skala 1 hingga 4. Hal itu menunjukkan indeks literasi digital kita masih di bawah tingkatan baik,” katanya lewat diskusi virtual.
Dalam konteks inilah webinar literasi digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo RI ini menjadi agenda yang amat strategis dan krusial, dalam membekali seluruh masyarakat Indonesia beraktifitas di ranah digital.
Webinar ini merupakan satu dari rangkaian 23 kali webinar untuk wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu. Masyarakat diharapkan dapat hadir pada webinar-webinar yang akan datang.