Modus Kirimkan APK Surat Tilang, Pria Asal OKI Kuras Rekening Korban, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

| |

Kop
Uci

****

beritasebelas.id, Palembang – Subdit V Tipidsiber Ditreskrimsus Polda Sumsel menangkap seorang pelaku penipuan berinisial ES (23). Warga Kecamatan Pagelaran Tulung Selapan Ilir, Kabupaten OKI ditangkap lantaran melakukan penipuan mengatasnamakan kepolisian dengan modus mengirimkan APK surat tilang.

Pelaku penipuan aplikasi APK tilang saat amankan di Mapolda Sumsel – foto Uci beritasebelas.id

Korban adalah salah satu warga Kota Palembang berusia 58 tahun yang tak disebutkan namanya. Plt Dirreskrimsus Polda Sumsel AKBP Putu Yudha Prawira mengungkapkan bahwa dalam menjalankan aksinya pelaku mengirimkan surat tilang via WhatsApp kepada korban.

Korban yang tanpa sengaja mengklik link APK tersebut seketika langsung disadap oleh pelaku.

“Pelaku mengirimkan file APK surat tilang untuk menyadap isi SMS, rekening, dan email korban melalui kode OTP yang dikirimkan lewat SMS. Setelah meretas email korban, pelaku juga meretas mobile banking menggunakan username yang ada di alamat email korban. Dari situ saldo korban terkuras, ” ungkap Putu, Rabu (27/9).

Tak hanya sekali, pelaku menguras saldo rekening korban selama tiga hari berturut-turut mulai 30 Mei 2023 sampai 1 Juni 2023.

“Pelaku menggunakan 20 rekening untuk mentransfer uang yang dikuras dari rekening korban dengan total transaksi lebih dari 100 kali dan kerugian mencapai Rp 2,3 miliar,” ujar Putu.

“Pelaku ini menggunakan rekening yang dia dapat dari beli di Facebook untuk menampung saldo korban yang dikuras. Uang tersebut sudah dibagi-bagikan kepada temannya, ” sambung Putu.

Putu menjelaskan bahwa pelaku sendiri memilih nomor korbannya secara acak.

“Tetapi dia pilih nomor angka depan WhatsApp 0811, dari situ pelaku akan mengetahui apakah nomor tersebut memiliki rekening yang nilainya fantastis,” jelas Putu.

Menurut Putu bahwa dalam menjalankan aksinya pelaku dibantu oleh rekan-rekannya. Namun, untuk pengiriman link APK, ES melakukannya seorang diri.

“Yah tidak menutup kemungkinan Pelaku ES dibantu oleh rekan-rekannya, tetapi kami masih menyelidiki dan mencari tau kemana aliran uang itu dia tampung. Pengakuannya ada yang dititip sama teman-temannya itu masih kami cari, ” terang Putu.

ES mengaku sudah melakukan praktik tersebut sejak tahun 2022 namun baru satu korban yang berhasil ia kuras saldo rekening-nya. Ia mendapatkan APK tersebut dengan membeli lewat temannya di Facebook seharga Rp 500 ribu.

“APK itu dibeli pak dari teman-teman jejaring saya, harganya Rp 500 ribu. Kalau rekening beli di Facebook harganya Rp 250 ribu satu rekening,” akui ES.

Adapun iang senilai Rp 2,3 miliar tersebut ES mengaku sudah ia titipkan kepada teman-temannya, dan sebagian sudah dihabiskan untuk keperluan sehari-hari.

“Ada yang saya pakai sendiri untuk kebutuhan sehari-hari, beli narkoba, dan main slot. Sisanya disimpan ke teman saya,” kata ES.

Selain menangkap pelaku, polisi menyita sejumlah barang bukti berupa 8 rekening yang digunakan pelaku, 16 dokumen aktivitas Log In Mobile Banking rekening korban, dua buah handphone dan satu simcard pelaku.

Atas ulahnya, pelaku dijerat pasal 30 Ayat 1 Jo Pasal 46 UU ITE Nomor 19 Tahun 2016 dengan ancaman pidana enam tahun penjara dan denda Rp 600 juta.

print
Sebelumnya

Gelar Seminar, UPGRIP Dorong Pengembangan Karir Mahasiswa

Songsong Tahun Politik, Sejumlah Akademisi Dirikan PS-KPPSS

Berikut