****
beritasebelas.id, Palembang – Viral di media sosial (Medsos) pasangan pengantin di Gasing, Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) kabur usai resepsi pernikahan.
Padahal, pasangan pengantin bernama Chandra dan Dila kabur belum melunasi utang
di Wedding Organizer (WO) yang dipakai.
Founder Sanggar Musi Heri menceritakan konologi kejadian, di mana beberapa bulan lalu sepasang kekasih tersebut membooking Rp 2 juta atau Rp 3 juta untuk ambil paket pernikahan.
“Mereka ini memang sempat ragu mau ambil untuk acara sehari atau dua hari, kami sarankan mengambil paket yang sesuai dengan kemampuan saja,” cerita Heri saat diwawancarai, Selasa (15/8).
Setelah pertimbangan yang cukup panjang, akhirnya pasangan pengantin tersebut deal paket tanpa tenda dan dekorasi.
“Awalnya itu mereka (pasangan pengantin) h
tidak pakai tenda dan dekorasi, hanya MUA dan baju saja. Tetapi, beberapa hari kemudian sebelum acara, mereka mau ambil paket sekalian sama tenda, jadi totalnya setelah dihitung Rp 30 juta,” kata Heri.
“Nah pada saat itu kan kami lagi ke Semarang, Solo dan Yogyakarta, Tetapi, kami tetap komunikasi via telepon dan WhatsApp. Seperti biasa di H-7, pegawai kami menanyakan mau tambah DP atau tidak? Dijawab ia nanti mau transfer,” sambung Heri.
Bahkan, pasangan pengantin sudah minta nomor rekening. Tetapi, ternyata belum dikirim.
“Di H-7 juga belum ditransfer. Jadi, kami minta di H-3, karena kata keluarga perempuan semua uang pengantin dipegang calon pengantin pria,” terang Heri.
Ketika ditagih di H-3, pasangan pengantin tersebut akan membayar di H-1.
“Tetapi, posisinya saat itu kami sudah pasang tenda dan semua sudah siap. Ketika H-1 ditagih lagi, katanya ada keperluan untuk bayar masak dan lain-lain, mereka meminta untuk membayar di hari H, akhirnya kami pun percaya percaya, karena ini kali kedua memakai jasa kami, awal dulu Kaka iparnya,” tutur Heri.
“Akhirnya pihak WO menunggu pembayaran. Tetapi, pasangan pengantin ini meminta tolong ke ayuk iparnya untuk bilang ke kami kalau bayaran besok aja atau H+1,” tambah Heri.
Dari sana lanjut Heri, dirinya mulai curiga,
kenapa pembayaran ditunda-tunda.
“Dari tim juga sudah capek, karena posisi acara di Gasing sangat jauh dan menguras tenaga ya. Jadi, kami setujui,” beber Heri.
Di saat hari H pelunasan, pihaknya menunggu pembayaran dari sepasang pengantin tersebut.
“Pada pukul 16.00 WIB, pasangan pengantin ini datang dengan membawa uang hanya Rp 4 juta atau Rp 5 juta. Terus dia bilang uang Rp 15 jutanya dipakai keperluan lain,” jelas Heri.
Pihak WO tentu tidak terima, dan meminta haknya. Singkat cerita, ternyata sang pria (Chandra) tidak jujur pada keluarga perempuan.
Chandra sudah mengambil uang Rp 15 juta dari pihak keluarga perempuan.
“Chandra ini bilang pada keluarga perempuan bahwa uang sisa WO sudah ditransfer. Tetapi, nyatanya belum ada,” cerita Chandra.
Karena pihak WO sudah capek, akhirnya pihak WO menceritakan ke kaka ipar pengantin perempuan.
“Kaka iparnya ini tidak tahu kalau seperti itu,” singkat Heri.
Beberapa hari kemudian keduanya (Chandra dan Dila) menghilang. Pihak keluarga dari perempuan menyerahkan semua urusan ke pihak keluarga laki-laki, karena Chandra sudah membawa uang dan emas.
“Awalnya kami minta jaminan H+7 kepada keluarga si pria. Karena kami kan harus bayar vendor, tenda dan lain-lain. Karena tidak ada jaminan mereka minta keringan. Sepakat di bulan 7 mau bayar Rp 4 juta ternyata bohong alasannya bayar fotografer,” terang Heri.
Lalu di Agustus, pihak WO bertanya lagi ke keluarga pria, karena katanya mau bayar doubel Rp 8 juta. Namun, nyatanya belum dibayarkan, malah hanya dibayar Rp 1 juta dari sisa yang belum dibayar Rp 22,7 juta. Karena baru dibayar Rp 1 juta artinya masih sisa Rp 21,7 juta lagi.
“Kami sudah bingung ini keluarga pria juga tidak ada solusi, kami bilang yang bisa menyelesaikan ini pengantinnya saja. Maka kami izin mencari keberadaan si mempelai, yang akhirnya kami buat video teaser di TikTok,” kata Heri.
Karena bingung WhatsApp, sosmed tidak aktif, maka pihak WO membuat video di Akun Instagram, mencari keberadaan kedua pasangan sejoli tersebut.
“Jadi, kami bukan mau memviralkan. Tetapi, kami hanya ingin mencari keberadaan Chandra dan Dila, karena pihak keluarga baik dari laki-laki dan perempuan sudah lepas tangan,”
Dengan adanya video tersebut, Heri berharap, Chandra dan Dila mau bertanggung jawab.
“Harapan saya mereka berdua dapat bertanggung ajwab,” pungkas Heri.