Optimalisasi Kesehatan Reproduksi Pada Remaja Melalui Metode“Bestie” di SMA Muhammadiyah 3 Kota Palembang

| |

Kop
Ria Gustirini, SST., M.Keb

****

Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Pada masa remaja terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang pesat baik dari segi fisik, psikologis, intelektual, sosial, dan pematangan organ seksual.

Foto sosialisasi Optimalisasi Kesehatan Reproduksi pda Remaja melalui Metode BESTIE di SMA Muhammadiyah 3 Palembang

Pesatnya pertumbuhan dan perkembangan menyebabkan remaja memiliki rasa keingintahuan yang besar, menyukai petualangan dan tantangan serta cenderung berani mengambil resiko tanpa pertimbangan yang matang (Djama, 2017).

Masa remaja adalah masa yang kritis, karena remaja belum mencapai tahap kematangan mental dan sosial, sehingga mereka harus menghadapi tekanan emosi dan sosial yang terkadang saling bertentangan.

Masa remaja tidak mempunyai tempat yang jelas, yaitu bahwa mereka tidak termasuk golongan anak-anak, tetapi tidak juga termasuk golongan dewasa. Oleh karena itu remaja akan berjuang untuk melepaskan ketergantungannya kepada orangtua dan berusaha mencapai kemandirian.(Gustirini & Putri, 2019).

Berdasarkan World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa sekitar 21 juta remaja perempuan yang berumur 15-19 tahun di Negara berkembang, mengalami kehamilan setiap tahun dan hampir setengah kehamilan tersebut (49%) merupakan kehamilan yang tidak diinginkan.

Kehamilan tersebut salah satunya disebabkan oleh adanya perilaku seks menyimpang yang cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada 18 negara terjadi peningkatan kasus kehamilan usia remaja di daerah perkotaannya.

Persentase perempuan melahirkan pertama kali <18 tahun, lebih dari 83% dari populasi pada daerah tersebut (Lestyoningsih, 2018).
Remaja cenderung merasa risih dan tidak mampu untuk memberikan informasi yang memadai mengenai alat reproduksi dan proses reproduksi tersebut. Karenanya, mudah timbul rasa takut dikalangan orangtua dan guru, bahwa pendidikan yang menyentuh isu perkembangan organ reproduksi dan fungsinya justru malah mendorong remaja untuk melakukan hubungan seks pranikah.

Kondisi lingkungan sekolah, pengaruh teman, ketidaksiapan guru untuk memberikan pendidikan kesehatan reproduksi, dan kondisi tindak kekerasan sekitar rumah tempat tinggal juga berpengaruh (Arsani, 2013).

Seringkali remaja kurang mendapatkan informasi tentang pendidikan kesehatan reproduksi yang tepat, belum mengenal alat reproduksi dan fungsinya, dan masalah-masalah kesehatan reproduksi yang dapat terjadi di kalangan remaja, sehingga diperlukan edukasi yang tepat.

Sangat sedikit remaja yang membicarakan seksualitas dengan orangtua, sekitar 47,6% yang mau membicarakan masalah seksual dengan orangtuanya. Hal ini dikarenakan masyarakat umumnya masih menganggap seksualitas sebagai sesuatu yang tabu dan tidak untuk dibicarakan secara terbuka.

Untuk membantu remaja dalam mengenali dirinya, khususnya dalam kesehatan reproduksi, maka pengabdian masyarakat ini dirancang dengan metode “bestie” yaitu best sex education, informative and educative.

Adanya Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) tentang pengenalan alat dan fungsi reproduksi serta permasalahan kesehatan reproduksi yang sering terjadi pada remaja melalui small group discussion. diharapkan metode “bestie” dapat membantu remaja dalam mendapatkan informasi tentang kesehatan reproduksi, khususnya organ seksual dan pencegahan dari masalah-masalah kesehatan reproduksi yang sering terjadi di kalangan remaja.

Implementasi pengabdian masyarakat dilaksanakan sebagai salah satu wujud dari kepedulian institusi kepada masyarakat, khususnya remaja dilingkup SMA Muhammadiyah 3 Kota Palembang.

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa dan siswi SMA Muhammadiyah 3 Kota Palembang. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada remaja di SMA Muhammadiyah 3 Kota Palembang tentang alat reproduksi dan fungsinya, serta masalah-masalah dalam kesehatan reproduksi dan cara pencegahannya.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini didanai oleh Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah Melalui PKM Hibah RisetMU Batch VI.

Proses Kegiatan ini dilakukan dengan membentuk kelompok-kelompok kecil yang kemudian akan diberikan edukasi tentang organ reproduksi dan fungsinya menggunakan alat peraga organ reproduksi dan booklet “BESTIE”.

print
Sebelumnya

Viral Video Penganiayaan Terhadap Anak-Anak Panti Asuhan Fisabilillah Al-Amin, Begini Tanggapan KPAI Palembang…

Gandeng NPCI Sumsel, SONS Terima Siswa Disabilitas 2023

Berikut